Harga Properti Residensial di Pasar Primer Meningkat, Generasi Muda Sulit Beli Rumah

Indeks Harga Properti Residensial di pasar primer di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,00% secara tahunan pada triwulan IV 2022. Namun, penjualan properti residensial tumbuh lambat dengan hanya 4,54% pertumbuhan tahunan pada periode yang sama. Meskipun begitu, pembiayaan non-perbankan masih menjadi sumber utama pembiayaan bagi proyek properti residensial di Indonesia, di mana pada triwulan IV 2022, sebesar 72,51% dari total kebutuhan modal berasal dari dana internal.

Fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama konsumen dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 75,03% dari total pembiayaan. Hal ini menunjukkan bahwa tren positif terus terjadi pada pasar properti residensial di Indonesia, meskipun pada saat yang sama, permintaan terhadap properti residensial yang lebih terjangkau mungkin menjadi pilihan bagi sebagian konsumen. Bank Indonesia mengharapkan tren positif ini dapat terus berlanjut, seiring dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat stabilitas sistem keuangan.

Di sisi lain, sebagian pelaku industri properti di Indonesia mengatakan bahwa kenaikan harga properti terutama pada sektor residensial juga terjadi karena harga bahan bangunan yang melambung tinggi dan keterbatasan lahan di perkotaan. Namun, masih ada banyak peluang dan potensi di sektor properti di Indonesia yang bisa dimanfaatkan oleh pengembang dan investor. Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang terus berkembang, dan dukungan pemerintah yang semakin kuat, sektor properti di Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan.

Dengan begitu, di masa yang akan datang, para pelaku industri Properti Residensial di Indonesia perlu terus memperhatikan permintaan pasar dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka untuk dapat tetap bersaing dalam industri yang semakin ketat. Sementara itu, konsumen juga dapat mempertimbangkan berbagai opsi pembiayaan yang tersedia dan memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan mereka, baik dari sumber perbankan maupun non-perbankan.

Ekonomi

Rokok Elektrik Menjamur di Indonesia: Jadi Harapan Industri Tembakau untuk Meningkatkan Penerimaan Negara?

Fenomena pasar rokok elektrik yang merajalela di Indonesia dan dipelopori para generasi muda? sebagai salah satu negara penghasil tembakau terbesar di dunia, Indonesia juga mengalami peningkatan konsumsi rokok elektrik pada tahun 2021. Meskipun rokok elektrik belum diakui sebagai produk tembakau, namun penjualan produk ini terus meningkat. Pengamat industri tembakau berharap bahwa pemerintah Indonesia akan mengakui […]

Read More
Ekonomi

Kenaikan Harga Bahan Pokok pada Awal Ramadan: Telur, Cabai dan Beras Jadi Mahal?

Pada awal Ramadan tahun ini, beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga bahan pokok di pasar tradisional maupun modern di Jakarta. Salah satu bahan pokok yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan adalah telur, yang naik dari harga normal Rp28.000/kg menjadi Rp32.000/kg di pasar tradisional. Kenaikan harga telur ini disebabkan oleh permintaan yang meningkat saat Ramadan, sementara […]

Read More
Ekonomi

Teten Masduki: Impor Pakaian Bekas Mengancam Industri Fashion Lokal

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan bahwa industri fashion Indonesia semakin terancam dengan meningkatnya impor pakaian bekas. Hal ini disebabkan karena sekitar 1 juta pekerja di sektor UMKM terancam kehilangan pekerjaan. Menurut Teten, impor pakaian bekas tidak hanya merugikan produsen lokal tetapi juga mengancam keberlangsungan usaha UMKM di Indonesia. Teten menegaskan bahwa pemerintah akan […]

Read More