Tiongkok mempertahankan predikat sebagai produksi batu bara batu bara terbesar di dunia, dengan data terbaru dari Biro Statistik Nasional yang merilis angka produksi sebesar 4,66 miliar metrik ton pada tahun lalu, meningkat 2,9% dari tahun sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan pemulihan ekonomi Tiongkok setelah tekanan panjang akibat pandemi COVID-19, dan batu bara menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi positif.
Produksi batu bara China mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023, mencerminkan fokus berkelanjutan pada keamanan energi dan peningkatan permintaan setelah masa pandemi. Pada bulan Desember, produksi harian mencapai 414,31 juta ton, hampir setara dengan bulan November, dengan kenaikan 1,9% dari tahun sebelumnya. Meskipun rata-rata produksi harian turun dari rekor tertinggi di bulan November, namun angka ini tetap mengesankan, mencapai 13,36 juta ton.
Analisis menyebutkan bahwa produksi batu bara China diperkirakan akan mengalami peningkatan ringan pada tahun 2024. Meskipun laju pertumbuhan melambat, langkah-langkah keamanan energi yang diterapkan sejak tahun 2021 tetap mendorong pertumbuhan produksi.
Macquarie, seorang analis, mencatat bahwa pada tahun 2023, pertumbuhan produksi dalam negeri cenderung datar, terutama karena penghentian penambangan terkait keselamatan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan permintaan melebihi pertumbuhan pasokan, yang pada akhirnya mendorong impor batu bara China mencapai rekor tertinggi sebesar 474,42 juta ton pada tahun 2023.
Peningkatan impor tersebut terjadi karena pengguna di dalam negeri beralih ke impor, dipicu oleh kenaikan harga dan penurunan kualitas batu bara domestik.
Demikian informasi seputar peningkatan produksi batu bara China. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.