PTBA Dorong Proyek Hilirisasi Batu Bara: Fokus Pada Alternatif Pengganti LPG

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah mengambil langkah strategis untuk mencari investor guna menggarap pabrik proyek hilirisasi batu bara, khususnya dalam proyek dimethyl ether (DME) atau gasifikasi batu bara. Upaya ini dilakukan setelah perusahaan raksasa asal Amerika Serikat, Air Products, mengundurkan diri dari proyek tersebut.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menegaskan bahwa meskipun investor Amerika telah mundur, PTBA tetap berkomitmen pada pengembangan proyek hilirisasi batu bara. Fokus utama bukan hanya pada DME, melainkan juga melibatkan kajian terhadap produk turunan seperti mono ethylene glycol (MEG), coal bed methane (CBM), dan anoda grafit. PTBA tengah melakukan kajian menyeluruh untuk menentukan proyek mana yang paling memungkinkan untuk direalisasikan secara efisien.

PTBA telah membuka pembicaraan dengan beberapa investor untuk mendukung proyek hilirisasi batu bara. Arsal menyatakan bahwa proyek tersebut sejalan dengan transformasi dan fokus perusahaan dalam pengembangan industri hilir untuk memberikan nilai tambah secara optimal. Proyek ini memiliki tujuan untuk mengkonversi batu bara kalori rendah menjadi syngas, diolah menjadi metanol, dan menghasilkan DME sebagai alternatif pengganti LPG.

Arsal Ismail menegaskan bahwa proyek hilirisasi batu bara sedang berproses, dan PTBA tengah melakukan kajian bersama beberapa investor dan mitra potensial. Strategi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan dan mendukung pertumbuhan industri hilir di Indonesia.

Langkah PTBA dalam proyek hilirisasi DME sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang menekankan pentingnya hilirisasi industri untuk memberikan nilai tambah dan mengurangi ketergantungan pada impor. Proyek ini diharapkan dapat mengoptimalkan bahan baku Indonesia, yaitu batu bara, untuk menghasilkan produk bernilai tambah dan mengurangi impor LPG yang selama ini memerlukan subsidi besar dari pemerintah.

Dengan fokus pada proyek hilirisasi batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mewujudkan kemandirian energi. Langkah strategis ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk memaksimalkan potensi bahan baku dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Demikian informasi seputar proyek hilirisasi batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.com.

Berita Terkini

Transfer Fiskal Ekologis Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Utara

Kalimantan Utara (Kaltara) telah menerima transfer fiskal ekologis (ecological fiscal transfer/EFT) sebesar Rp29 miliar selama periode 2019-2024, atau sekitar Rp5,8 miliar per tahun. Dana ini berasal dari program Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi (TAPE) yang disalurkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan dan Perlindungan Lingkungan, Ramlan Nugraha mengungkapkan bahwa meski […]

Read More
Berita Terkini

Tjandra Limanjaya Sudah Mengenal Hashim Djojohadikusumo Sejak Lama

Tjandra Limanjaya, pemilik PT Kayan Hydro Energy, menjalin hubungan dengan Hashim Djojohadikusumo sejak lama. Keduanya sama-sama dikenal sebagai sosok pebisnis senior di Indonesia. Mereka berdua juga sama-sama menjalankan bisnis di sektor energi. Belum lama ini Tjandra Limanjaya dan Hashim berjumpa di satu acara yang sama. Keduanya menghadiri acara syukuran pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) […]

Read More
Berita Terkini

Pertumbuhan Investasi Aset Crypto di Indonesia MeLonjak Signifikan, Namun Terhalang Batu Besar

Investasi aset crypto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (BAPPEBTI), jumlah investor crypto di Indonesia telah mencapai angka 20 juta dengan total transaksi sebesar Rp211,1 triliun pada tahun 2024. Meski demikian, industri ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait edukasi dan regulasi. Dalam upaya mengatasi tantangan […]

Read More