Harga Saham Tesla Nyungsep Sebanyak 70%, Elon Musk Makin Puyeng?

Harga saham Tesla mengalami penurunan drastis hingga mencapai 70%. Memang sepanjang tahun ini saham perusahaan milik Elon Musk itu menghadapi banyak gejolak dan turbulensi. Dirangkum dari berbagai sumber, disebutkan harga saham perusahaan Tesla sempat naik 6% pada Kamis. Namun jika dilihat secara mingguan masih turun 10%.

Analis Morgan Stanley menyebut jika turunnya harga saham Tesla ini merupakan peluang besar untuk aksi beli. Mereka juga melakukan pemangkasan target harga dari US$330 menjadi US$250. Kini saham Tesla diperdagangkan pada level US$122.

Turunnya harga saham ini membuat harta Elon Musk tergerus. Dari Bloomberg Billionaires Index, kini harta Elon Musk tercatat US$132 miliar atau berkurang hampir separuh dari jumlah hartanya pada awal tahun. Dua pekan lalu, bahkan dia telah tersingkir dari kursi orang terkaya nomor satu di dunia oleh Bernard Arnauld yang merupakan bos perusahaan barang mewah asal Prancis LVMH.

Analis juga menilai banyak kesalahan yang dilakukan Elon Musk tahun ini. Seperti drama Elon Musk dengan Twitter juga membuat Tesla terdampak. Bahkan ketika Musk mengisyaratkan akan mengundurkan diri dari CEO Twitter. Para investor khawatir dengan prospek penjualan dan keuntungan Tesla. Apakah ada potensi harga saham Tesla bakal naik kembali nantinya?

Ada beberapa tanda yang mencerminkan harga saham Tesla dalam masalah. Antara lain penjualan yang menurun. Lalu Tesla juga memberikan penawaran diskon untuk pembeli yang ingin kendaraannya diterima sebelum akhir tahun. Awalnya diskon diberikan US$3.750 awal bulan. Lalu Tesla menambahkan hingga menjadi US$7.500 pada Kamis.

Berita Terkini

Investasi BYD Auto: Dorongan Besar untuk Pertumbuhan Industri Kendaraan Listrik di Indonesia?

Indonesia semakin menjadi sorotan sebagai pusat investasi kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara. Salah satu investasi besar yang akan segera terealisasi adalah dari perusahaan kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD Auto. Investasi BYD Auto direncanakan untuk membangun pabrik senilai Rp15,3 triliun di Subang Smartpolitan, dengan target penyelesaian dan produksi pada akhir 2026. Keputusan itu membawa harapan […]

Read More
Berita Terkini

Harga Batu Bara Menguat, Proyeksi 2025 Bakal Tetap Volatil?

Harga batu bara menunjukkan tren penguatan pada Rabu (29/1), didorong oleh proyeksi dari firma analis BMI, bagian dari Fitch Solutions. Sementara harga batu bara Newcastle untuk Januari 2025 turun tipis US$0,25 menjadi US$114,8 per ton, kontrak Februari 2025 justru naik US$1,3 menjadi US$116,05 per ton. Harga Maret 2025 mencatat kenaikan lebih tajam sebesar US$1,55 menjadi […]

Read More
Berita Terkini

Rekor Impor Batu Bara China: Moncer Sampai 542,7 Juta Ton pada 2024!

Impor batu bara China mencatatkan pertumbuhan signifikan pada 2024, mencapai 542,7 juta metrik ton, atau naik 14,4% dari tahun sebelumnya yang sebesar 474,42 juta ton. Menurut data Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok, ini menjadi rekor tertinggi bagi Negeri Tirai Bambu. Peningkatan ini didorong oleh penurunan harga batu bara internasional, yang membuat impor menjadi lebih ekonomis […]

Read More