Harga Minyak Mentah Melesat ke Level Tertinggi dalam 3 Tahun: Kuncinya di OPEC+ yang Sepakat Pangkas Produksi Minyak

Harga minyak mentah tengah mengalami kenaikan drastis, apa alasannya? Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah mencapai kesepakatan untuk memotong produksi minyak mentahnya dalam pertemuan yang berlangsung pada kemarin, Sabtu (1/4). Keputusan ini membuat harga minyak langsung melesat dan mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun.

Kesepakatan tersebut merupakan tindakan kolektif dari OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, yang dikenal sebagai kelompok OPEC+. Mereka berencana untuk memotong produksi sebanyak satu juta barel per hari dari pasokan mereka, dimulai dari bulan Mei hingga Juli tahun ini.

Tindakan ini diambil oleh OPEC+ untuk mengurangi pasokan minyak mentah dunia yang berlebihan, yang telah menyebabkan harga minyak turun drastis sejak pandemi COVID-19 melanda dunia. Namun, kini harga minyak mentah telah kembali pulih, bahkan melampaui level sebelum pandemi.

OPEC+ Berhasil Mengurangi Pasokan Minyak Berlebihan, Harga Minyak Mentah Kembali Stabil

Dalam keterangan resminya, OPEC+ menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil untuk “mendukung stabilitas pasar minyak dan memperkuat pemulihan ekonomi global yang sedang berlangsung”. Mereka juga menambahkan bahwa keputusan ini diambil setelah melakukan evaluasi terhadap kondisi pasar dan prospek ekonomi global.

Para ahli memperkirakan bahwa keputusan OPEC+ untuk memotong produksi sebanyak satu juta barel per hari akan memberikan dampak positif pada pasar minyak dunia. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi persediaan minyak yang berlebihan dan menjaga harga minyak mentah tetap stabil di masa depan.

Namun, keputusan ini juga menimbulkan kekhawatiran di beberapa negara yang sangat bergantung pada ekspor minyak, seperti Iran dan Venezuela. Mereka mengkhawatirkan bahwa pemangkasan produksi dapat memperburuk kondisi ekonomi mereka yang sudah terpuruk.

Di sisi lain, keputusan OPEC+ ini juga menjadi kabar baik bagi para produsen minyak di seluruh dunia, termasuk produsen minyak di Indonesia. Harga minyak yang kembali stabil dapat memberikan keuntungan bagi para produsen dan memperkuat perekonomian mereka. Secara keseluruhan, keputusan OPEC+ untuk memotong produksi minyak mentahnya merupakan langkah yang diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga minyak mentah di masa depan. Namun, dampak dari keputusan ini masih harus dilihat secara lebih lanjut di masa yang akan datang.

Berita Terkini

Sri Mulyani Resmi Umumkan Penyaluran Investasi Pemerintah Rp1,52 Triliun ke 6 LKI

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengumumkan penambahan investasi pemerintah sebesar Rp1,52 triliun kepada 6 Lembaga Keuangan Internasional (LKI) melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 56 Tahun 2023 tentang Penambahan Investasi Pemerintah Republik Indonesia Pada Lembaga Keuangan Internasional Tahun Anggaran 2023. Keputusan ini secara resmi diundangkan pada tanggal 16 Mei 2023. Pasal 3 ayat 1 dalam […]

Read More
Berita Terkini

Platform LinkedIn PHK 716 Karyawan dan Tutup Aplikasi Lowongan Kerja di China

LinkedIn, platform media sosial profesional yang dimiliki Microsoft, akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 716 karyawan dan menutup aplikasi lowongan kerja di China. Keputusan tersebut diambil setelah perusahaan melihat pergeseran perilaku pelanggan dan pertumbuhan pendapatan yang melambat. CEO LinkedIn, Ryan Roslansky mengatakan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada karyawan bahwa perusahaan melakukan perubahan pada organisasi […]

Read More
Berita Terkini

PT Panarub Industry Kena Skandal: Dugaan Lakukan Pemotongan Upah dan PHK Secara Sepihak

Sekarang ini, semakin banyak perusahaan yang mengambil keuntungan dari kondisi pandemi global. Sayangnya, PT Panarub Industry, produsen sepatu ternama yang berlokasi di Tangerang, Banten, terlibat dalam praktik diskriminasi dan eksploitasi terhadap buruhnya. Dalam laporan investigasi, PT Panarub Industry dituding telah memotong upah karyawan dan memecat ribuan pekerja secara sepihak selama pandemi. Bahkan, serikat pekerja mengklaim […]

Read More