Potensi Investasi Properti Bali Utara

Investasi Properti memang baru akan dirasakan beberapa tahun kedepan atau bisa dibilang investasi jangka panjang. Bagi anda yang ingin mencoba investasi properti khususnya di Pulau Bali mungkin sebaiknya mulailah mencari lokasi lain selain daerah Kuta, mulailah mencari daerah Bali Utara.

Beberapa tahun terakhir Bali mulai mengalami pemerataan wilayah di berbagai sektor mulai dari keadaan ekonomi dan juga sektor pariwisata, salah satu percepatan investasi yang dibilang tinggi adalah berada di Bali Utara.

Bisnis Properti tidak jauh-jauh dari harga lahan yang harus menjadi pertimbangan utama, jika investasi masih terpusat di kawasan Kuta, Jimbaran dan Seminyak bisa dibilang harga lahan didaerah tersebut sudah sangat mahal.

Harga lahan di lokasi seminyak, Kuta rata-rata di harga Rp2 juta per m2, Jimbaran dan Ungasan di harga Rp5juta/m2, sedangkan Nusa Dua justru melambung tinggi hingga mencapai Rp20 juta/m2, mengikuti wilayah Renon yang harga lahannya jauh lebih tinggi.

Harga ini baru harga lahan yang harus dikeluarkan untuk investasi properti, beberapa tahun terakhir ini jika untuk pembuatan hotel investasi hotel mulai menurun.

Trend baru yang mulai digemari para wisatawan adalah jenis kondotel, hotel berbintang justru menjadi pilihan kedua bagi wisatawan.

Hal ini juga harusnya menjadi pertimbangan karena bisa dibilang harga lahan mahal, belum ditambah dengan mulai menurunnya bisnis hotel mungkin harus lebih bijak lagi.

Oleh karena itu pemilihan wilayah dengan harga lahan masih murah dan kecocokan investasi properti harus mulai dicari.

Dan jika di Bali, Bali Utara mulai banyak dilirik oleh para investor. Bali Utara seperti Buleleng, Celukan Bawang, Singaraja menjadi daerah yang memiliki nilai investasi properti menguntungkan kedepannya.

Ada beberapa faktor kenapa anda harus mulai memilih kawasan Bali Utara untuk Investasi properti.

Pertama, Lokasi Bali Utara saat ini menjadi prioritas dan mendapatkan dukungan penuh  oleh pemerintah bagi pengembangan bisnis pariwisata di Bali.

Kedua, sejak pemerintah daerah membuat kebijakan membuka luas izin pembangunan hotel dan kondotel, maka wilayah seperti Jembrana dan Singaraja menjadi pilihan tepat bagi investor yang tertarik untuk mengembangkan bisnis pariwisata dan perhotelan di kedua wilayah tersebut.

Bali Utara yang menjadi salah satu lokasi di Bali untuk pengembangan wisata pantai, laut dan wisata air lainnya, bahkan beberapa waktu lalu dibukannya Pelabuhan Celukan Bawang akan semakin menggerakan kegiatan ekonomi dan wisata di Bali Utara.

Berita Terkini

Investasi BYD Auto: Dorongan Besar untuk Pertumbuhan Industri Kendaraan Listrik di Indonesia?

Indonesia semakin menjadi sorotan sebagai pusat investasi kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara. Salah satu investasi besar yang akan segera terealisasi adalah dari perusahaan kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD Auto. Investasi BYD Auto direncanakan untuk membangun pabrik senilai Rp15,3 triliun di Subang Smartpolitan, dengan target penyelesaian dan produksi pada akhir 2026. Keputusan itu membawa harapan […]

Read More
Berita Terkini

Harga Batu Bara Menguat, Proyeksi 2025 Bakal Tetap Volatil?

Harga batu bara menunjukkan tren penguatan pada Rabu (29/1), didorong oleh proyeksi dari firma analis BMI, bagian dari Fitch Solutions. Sementara harga batu bara Newcastle untuk Januari 2025 turun tipis US$0,25 menjadi US$114,8 per ton, kontrak Februari 2025 justru naik US$1,3 menjadi US$116,05 per ton. Harga Maret 2025 mencatat kenaikan lebih tajam sebesar US$1,55 menjadi […]

Read More
Berita Terkini

Rekor Impor Batu Bara China: Moncer Sampai 542,7 Juta Ton pada 2024!

Impor batu bara China mencatatkan pertumbuhan signifikan pada 2024, mencapai 542,7 juta metrik ton, atau naik 14,4% dari tahun sebelumnya yang sebesar 474,42 juta ton. Menurut data Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok, ini menjadi rekor tertinggi bagi Negeri Tirai Bambu. Peningkatan ini didorong oleh penurunan harga batu bara internasional, yang membuat impor menjadi lebih ekonomis […]

Read More