Pemberantasan Mafia Migas Jadi Agenda Utama Majelis Musyawarah Sunda, Kok Bisa?

Majelis Musyawarah Sunda (MMS) baru-baru ini menggelar diskusi publik bertajuk Mega Korupsi Pertamina: Ganti Pemain Deui atau Revolusi Tata Kelola untuk Rakyat dan Negara. Acara tersebut bertujuan untuk membahas masalah tata kelola minyak dan gas (migas) di Indonesia, dengan fokus utama pada pemberantasan mafia migas yang telah mengakar.

Dalam diskusi tersebut, Ekonom Prof. Didin S. Damanhuri mengungkapkan bahwa praktik korupsi di Pertamina sudah terjadi sejak era Orde Baru dan semakin meluas pada masa Reformasi. Menurutnya, meskipun berbagai upaya telah dilakukan, mafia migas tetap eksis dan terus menghambat pengelolaan energi nasional.

“Jika tidak ada tindakan tegas terhadap pelaku utama, kondisi ini akan mengganggu program-program strategis pemerintah, termasuk menarik investasi di sektor energi,” ujar Prof. Didin soal pemberantasan mafia migas.

Anggota Ombudsman RI periode 2016-2020, Alamsyah Saragih juga menyoroti pentingnya proses hukum yang transparan dalam menangani kasus korupsi migas. Ia mengingatkan agar kasus dugaan korupsi di Pertamina tidak hanya menjadi tontonan publik, tetapi harus melalui proses hukum yang jelas dan objektif.

Mantan Direktur Pengolahan Pertamina, Suroso Atmomartoyo menyatakan bahwa tata kelola industri migas di Indonesia masih sangat membutuhkan perbaikan, terutama di sektor hilir.

Ia menambahkan bahwa hanya Kilang Cilacap yang dapat mengolah minyak mentah dari Timur Tengah, menandakan perlunya investasi dan reformasi dalam sistem pengolahan migas nasional.

Dr. Sudirman Said, Mantan Menteri ESDM, juga mengkritik lambatnya perubahan dalam tata kelola migas Indonesia, menyebutkan bahwa pola permainan rente yang merugikan negara masih berlangsung.

Sementara itu, Syarif Bastaman, Pakar Energi MMS, mengusulkan penerapan sistem pengawasan berbasis teknologi untuk meningkatkan transparansi distribusi migas.

Ketua Badan Pekerja MMS, Andri Perkasa Kantaprawira menegaskan bahwa pemberantasan mafia migas harus menjadi agenda utama pemerintah. Ia mengajak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap para pelaku korupsi migas, guna mewujudkan tata kelola migas yang berpihak pada rakyat.

Demikian informasi seputar pemberantasan mafia migas. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.

Berita Terkini

Investasi Saham Beyond Meat: Perjalanan Pahit bagi Investor dalam Lima Tahun Terakhir?

Saham Beyond Meat, yang dulunya sangat digemari di Wall Street setelah debut IPO-nya pada 2019, kini mengalami penurunan yang signifikan dalam lima tahun terakhir. Meski saham perusahaan ini sempat melonjak setelah IPO, kini nilainya telah turun lebih dari 99% dibandingkan dengan kinerja indeks S&P 500 yang mencatatkan kenaikan 84% dalam periode yang sama. Permintaan untuk […]

Read More
Berita Terkini

Bisnis Baju Impor China Kuasai Pasar Indonesia, Produsen Lokal Makin Menjerit?

Maraknya bisnis baju impor China semakin menekan industri tekstil dan garmen nasional. Fenomena ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi produsen dalam negeri di tengah gempuran produk impor dengan harga murah dan volume besar. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menjelaskan bahwa ketimpangan antara kapasitas produksi nasional dan kebutuhan pasar menjadi salah satu penyebab utama membanjirnya produk […]

Read More
Berita Terkini

Ekspor Batu Bara Ambles sampai 20,85 Persen, Hanya Sumbang USD 17,94 Miliar hingga September 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor batu bara Indonesia masih mengalami kontraksi pada tahun 2025. Sepanjang Januari hingga September, nilai ekspor batu bara hanya mencapai 17,94 miliar dolar AS, turun 20,85 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 22,67 miliar dolar AS. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa […]

Read More