Investasi Korea Selatan di Indonesia Masih Males-malesan, Gara-gara Ini Ternyata!

Investasi Korea Selatan di Indonesia menghadapi tantangan besar, meskipun potensinya tetap menjanjikan. Profesor Riset Yonsei University Korea, Ko Young Kyung mengungkapkan bahwa ketidakpastian regulasi dan kebijakan menjadi hambatan utama bagi investor Korea Selatan yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

Dalam sebuah workshop bertajuk “Indonesia’s 8% Economic Growth Target: How to Attract More Korean FDI?” yang digelar di Jakarta, Senin (9/12), Ko menyoroti perlunya langkah konkret untuk memperkuat daya saing Indonesia sebagai destinasi investasi.

Salah satu tantangan investasi Korea Selatan yang disoroti adalah kewajiban tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Indonesia yang meningkat dari 40% menjadi 60%, yang dinilai menyulitkan pelaku usaha.

Ko mencatat, meskipun produk domestik bruto (PDB) Indonesia telah meningkat 3,6 kali lipat dalam periode 1993–2023, pertumbuhan tersebut masih tertinggal dibandingkan Vietnam yang melonjak hingga 8,7 kali lipat.

Vietnam dengan dukungan pemerintah yang konsisten, lokasi strategis, dan kapasitas buruh yang memadai, telah menjadi magnet bagi investasi Korea Selatan sejak 1990-an.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Nurul Ichwan yang juga hadir dalam acara ini, menekankan pentingnya membangun kepercayaan antara Indonesia dan Korea Selatan. Dialog tingkat tinggi dan komunikasi kebijakan yang konsisten dianggap menjadi kunci untuk menarik minat investor.

Meski demikian, Indonesia memiliki keunggulan yang tidak dimiliki negara lain, seperti sumber daya alam yang melimpah, pasar yang besar, dan kemampuan mengamankan rantai pasok.

Untuk memanfaatkan potensi ini, Ko merekomendasikan agar Indonesia fokus pada sektor berbasis teknologi seperti kendaraan listrik dan semikonduktor.

Dengan langkah strategis, Indonesia dapat meningkatkan daya tariknya sebagai pusat investasi regional. “Apakah Indonesia mampu menjadi hub strategis untuk Asia dan pasar global?” ujar Ko menutup paparannya.

Demikian informasi seputar investasi Korea Selatan di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.

Berita Terkini

Target Investasi NTB 2026 Naik Jadi Rp68 Triliun: Fokus pada Pariwisata, Pertanian, dan Energi

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memasang target investasi NTB yang ambisius pada tahun 2026, yaitu sebesar Rp68 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp7 triliun dibandingkan dengan target tahun 2025 yang sebesar Rp61 triliun. Peningkatan target investasi ini sejalan dengan rencana pembangunan jangka panjang yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). […]

Read More
Berita Terkini

Investasi Luar Negeri Tokyo Gas: Fokus Besar di AS untuk Mendorong Pertumbuhan?

Penyedia gas kota terkemuka di Jepang, Tokyo Gas mengumumkan rencana ambisius untuk mengalokasikan lebih dari setengah dari total 350 miliar yen (sekitar 2,3 miliar dolar AS) untuk investasi luar negeri Tokyo Gas dalam tiga tahun ke depan, dengan fokus utama pada investasi luar negeri di AS. Langkah itu bertujuan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, khususnya di […]

Read More
Berita Terkini

Isu Sunset Industri Migas: Aspermigas Bantah, Kebutuhan Energi Terus Meningkat

Industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia tetap memiliki peran penting di masa depan, meski tren global menunjukkan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Isu sunset industri migas ditepis oleh Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), yang menilai bahwa kebutuhan energi, khususnya migas, justru akan terus meningkat hingga 2050. Ketua Aspermigas Moshe Rizal, dalam […]

Read More