Instrumen Investasi di Tengah Era Suku Bunga Rendah: Ada Peluang Besar?

Era suku bunga rendah telah dimulai, memberikan dampak signifikan bagi berbagai instrumen investasi. Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) baru-baru ini memangkas suku bunga acuan mereka. Kebijakan ini memberikan peluang besar bagi para investor untuk mencari instrumen investasi yang menawarkan return lebih tinggi dibandingkan deposito, terutama dalam bentuk obligasi dan reksa dana.

Menurut Chief Investment Officer PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur), Stefanus D. Winarto penurunan suku bunga acuan memicu peningkatan minat terhadap instrumen investasi berbasis obligasi. Obligasi dianggap lebih menarik karena nilainya cenderung naik saat suku bunga turun.

Sebagai salah satu instrumen investasi yang paling diuntungkan, reksa dana pendapatan tetap berpotensi memberikan capital gain. Obligasi dan sukuk, yang mendominasi portofolio reksa dana pendapatan tetap, mengalami peningkatan imbal hasil, menjadikan instrumen ini sangat menarik bagi investor.

Tidak hanya itu, beberapa reksa dana pendapatan tetap juga menawarkan dividen rutin, yang dapat menjadi sumber pendapatan pasif bagi para investor. Dengan jangka waktu investasi menengah hingga panjang, reksa dana pendapatan tetap juga menawarkan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito.

Selain reksa dana pendapatan tetap, penurunan suku bunga juga berdampak positif pada reksa dana saham. Turunnya suku bunga mendorong investor untuk mencari alternatif dengan imbal hasil yang lebih tinggi.

Meningkatnya permintaan saham di pasar menyebabkan kenaikan harga saham, khususnya emiten dengan fundamental bisnis yang solid. Lebih lanjut, emiten dapat memanfaatkan biaya pendanaan yang lebih rendah, mengurangi beban bunga, dan mendorong peningkatan laba bersih.

Untuk reksa dana campuran, dampaknya tergantung pada fleksibilitas Manajer Investasi dalam mengatur portofolio. Reksa dana campuran memiliki potensi untuk memberikan return yang optimal, tergantung pada dinamika pasar saham dan obligasi.

Di sisi lain, reksa dana pasar uang tetap menjadi pilihan yang aman bagi investor dengan profil risiko rendah, meskipun dampaknya tidak begitu besar.

Dalam era suku bunga rendah ini, investor disarankan untuk mempertimbangkan instrumen investasi seperti reksa dana pendapatan tetap dan saham guna mengoptimalkan return. Namun, keputusan investasi harus tetap memperhatikan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.

Demikian informasi seputar instrumen investasi. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.

Berita Terkini

Emang Bisa, Tren Investasi Koleksi Action Figure Bikin Cuan di Kalangan Remaja?

Fenomena investasi koleksi action figure kini tengah digandrungi remaja dan anak muda. Tidak lagi sekadar mainan, action figure telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup sekaligus identitas penggemar film, anime, hingga karakter superhero dunia. Rak-rak penuh figur Iron Man, Naruto, hingga karakter Marvel menjadi pemandangan umum di kamar para kolektor muda. Harga tiap figur pun sangat […]

Read More
Berita Terkini

Posisi Investasi Internasional Indonesia Naik, Bank Indonesia Catat Kewajiban Neto US$244,3 Miliar

Pada triwulan II 2025, Bank Indonesia melaporkan bahwa kewajiban neto investasi internasional Indonesia mengalami kenaikan signifikan, tercatat sebesar US$244,3 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang lebih tinggi dibandingkan Aset Finansial Luar Negeri (AFLN), memperlihatkan kekuatan sektor eksternal Indonesia. Posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan II 2025 tercatat mencapai […]

Read More
Berita Terkini

Ngeri Nih! Investasi EBT di AS Anjlok 36 Persen Akibat Kebijakan Baru

Laporan BloombergNEF mencatat bahwa investasi EBT di AS mengalami penurunan tajam sebesar 36 persen pada paruh pertama 2025. Total investasi hanya mencapai US$20,5 miliar, turun signifikan dibandingkan periode enam bulan sebelumnya. Anjloknya investasi ini dipicu oleh perubahan kebijakan Presiden Donald Trump yang memangkas subsidi bagi energi angin dan surya. Padahal, kedua sektor ini sebelumnya menjadi […]

Read More