Ekspor Batu Bara Indonesia Terus Sesuaikan Harga Patokan Baru, Apa Dampaknya?

Ekspor batu bara Indonesia terus berjalan normal, meskipun terdapat penyesuaian harga yang mengacu pada harga batu bara acuan (HBA) yang diterbitkan dua kali dalam sebulan. Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI/ICMA) mengungkapkan bahwa proses ekspor batu bara kini menyesuaikan dengan mekanisme HBA yang baru.

Hal itu menyusul diterbitkannya Keputusan Menteri ESDM Nomor 72.K/MB.01/MEM.B/2025 yang menetapkan pedoman harga patokan untuk penjualan batu bara pada Maret 2025.

Plt Direktur Eksekutif APBI/ICMA, Gita Mahyarani mengatakan bahwa meskipun mekanisme HBA yang diterbitkan dua kali sebulan masih baru bagi pelaku industri, proses ekspor batu bara Indonesia tetap berjalan sesuai kontrak yang telah disepakati.

“HBA yang keluar pada 15 Maret semakin mengacu pada harga pasar, dengan sampling yang diambil makin menyesuaikan,” ujarnya pada Senin (17/3/2025). Gita berharap, dengan mengacu pada harga pasar, data yang keluar akan semakin konsisten dan lebih mencerminkan kondisi pasar batu bara saat ini.

Penyesuaian HBA itu mencatatkan beberapa perubahan signifikan. Misalnya, harga batu bara kalori tinggi (coking coal) ditetapkan senilai US$117,76/ton, turun dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai US$128,24/ton.

Harga batu bara termal juga mengalami penurunan menjadi US$80,70/ton untuk HBA I dan US$49,44/ton untuk HBA II pada periode kedua Maret 2025. Penurunan harga ini berpotensi mempengaruhi daya saing ekspor batu bara Indonesia di pasar global.

Namun, meskipun harga turun, APBI tetap memantau proses penyesuaian harga ini dengan harapan dapat menciptakan pasar yang lebih stabil dan adil. Harga batu bara Newcastle berjangka untuk kontrak Maret 2025 juga menunjukkan penurunan, yang mengindikasikan adanya fluktuasi harga global yang mempengaruhi pasar batu bara Indonesia.

Demikian informasi seputar ekspor batu bara Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.

Berita Terkini

Produksi Migas Nasional Diperkuat Inovasi Digital Pertamina Hulu Rokan, Ini Dampaknya!

Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus memperkuat produksi migas melalui inovasi digital di sektor hulu. Langkah strategis ini difokuskan pada penerapan teknologi Operational Technology (OT)/SCADA guna meningkatkan efisiensi serta menjaga kestabilan produksi, terutama selama Ramadan dan libur Lebaran. Sebagai operator utama Blok Rokan, PHR memiliki peran vital dengan menyumbang sekitar 24% produksi minyak nasional. Dengan kondisi […]

Read More
Berita Terkini

Pemberantasan Mafia Migas Jadi Agenda Utama Majelis Musyawarah Sunda, Kok Bisa?

Majelis Musyawarah Sunda (MMS) baru-baru ini menggelar diskusi publik bertajuk Mega Korupsi Pertamina: Ganti Pemain Deui atau Revolusi Tata Kelola untuk Rakyat dan Negara. Acara tersebut bertujuan untuk membahas masalah tata kelola minyak dan gas (migas) di Indonesia, dengan fokus utama pada pemberantasan mafia migas yang telah mengakar. Dalam diskusi tersebut, Ekonom Prof. Didin S. […]

Read More
Berita Terkini

VinFast: Produsen Kendaraan Listrik yang Siap Bangun Pabrik di Indonesia!

Perusahaan otomotif asal Vietnam, VinFast semakin menunjukkan keseriusannya untuk berinvestasi di Indonesia dengan rencana membangun pabrik kendaraan listrik. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ro­san Perkasa Roeslani mengungkapkan bahwa VinFast ingin menjadikan Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik yang berorientasi ekspor. “VinFast sudah bertemu dengan kami dan ingin membangun pabrik di Indonesia. Mereka […]

Read More