Blue Bird Jadi Pionir Penggunaan Mobil Listrik di Industri Transportasi Indonesia

Perusahaan transportasi terbesar di Indonesia, Blue Bird berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan dengan memperkenalkan mobil listrik ke dalam armada mereka. Saat ini, Blue Bird telah memperkenalkan 50 mobil listrik di Jakarta, Tangerang, dan Bali, dan berencana untuk menambah 100 mobil listrik pada tahun 2022, serta 500 mobil listrik pada tahun 2023. Dengan demikian, pada tahun 2025, Blue Bird berharap memiliki 2.000 mobil listrik yang beroperasi di Indonesia.

Dalam upaya untuk memperkenalkan mobil listrik ke dalam operasi mereka, Blue Bird telah bekerja sama dengan berbagai produsen mobil listrik terkemuka seperti BYD dan Tesla. Selain itu, perusahaan ini juga telah membangun infrastruktur pengisian listrik sendiri untuk mendukung operasi armada mobil listrik mereka. Dengan demikian, Blue Bird tidak hanya memperkenalkan teknologi ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat infrastruktur pendukung untuk mengoptimalkan penggunaannya.

Blue Bird Berkomitmen Mengurangi Dampak Negatif Industri Transportasi Terhadap Lingkungan

Keberhasilan Blue Bird dalam mengenalkan mobil listrik di Indonesia menjadi penting karena industri transportasi seringkali menjadi sumber polusi dan kontributor besar terhadap emisi karbon. Oleh karena itu, pengenalan teknologi mobil listrik ke dalam operasi transportasi dapat membantu mengurangi dampak negatif industri transportasi terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dengan menjadi pionir dalam penggunaan mobil listrik di Indonesia, Blue Bird berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Selain itu, langkah ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memperkenalkan teknologi ramah lingkungan dan memberikan alternatif yang lebih baik dalam industri transportasi.

Berita Terkini

Moncer! Investasi Tata Ruang Digital Tembus Rp357,17 Triliun

Setahun Pemerintahan Prabowo Gibran, kebijakan tata ruang memasuki babak baru. Kementerian ATR/BPN melaporkan nilai investasi dari produk persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang menjadi kewenangan pusat mencapai Rp357,17 triliun pada periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Angka itu lahir dari percepatan digitalisasi rencana dan perizinan yang menyatukan peta, aturan, dan proses bisnis dalam satu alur […]

Read More
Tjandra Limanjaya industri Energi
Berita Terkini

Tjandra Limanjaya: Menyulap Tantangan Menjadi Kesempatan dalam Industri Energi

Tjandra Limanjaya kelahiran Jakarta pada 17 Juli 1958, memulai perjalanan bisnisnya sejak usia muda. Sebagai seorang pengusaha yang ulet, ia mengawali karier dengan mendirikan berbagai usaha di sektor pariwisata dan energi. Salah satu tonggak penting dalam kariernya adalah menjabat sebagai Direktur di PT General Energy Bali (GEB), perusahaan yang berfokus pada pengelolaan sumber daya energi […]

Read More
Berita Terkini

Investasi di Solok Selatan: PLTP Muara Laboh Unit 2 Resmi Dimulai?

Tahap pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2 berkapasitas 80 MW resmi dimulai, menandai babak baru Investasi di Solok Selatan. Nilai penanaman modal mencapai sekitar Rp7 triliun (±USD490 juta), hasil kolaborasi PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) bersama Sumitomo Corporation dan INPEX Geothermal Ltd. Momentum “tajak” sumur pertama disaksikan Gubernur Sumbar […]

Read More