Proyek PLTA Kayan Dilirik Hashim Djojohadikusumo 

Tjandra Limanajaya - Hashim

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Pengusaha Hashim Djojohadikusumo mengaku tertarik untuk berinvestasi pada pembangunan PLTA yang berlokasi Kalimantan Utara tersebut.

Hashim Djojohadikusumo telah mendatangi dan meninjau lokasi proyek PLTA Kayan secara langsung. Adik dari presiden terpilih, Prabowo Subianto, ini mengungkapkan berminat untuk ikut terlibat dalam pengerjaan PLTA yang digadang-gadang bakal jadi yang terbesar di Asia

Hasyim sendiri merupakan sosok yang sudah malang melintang di dunia bisnis. Hasyim adalah seorang pengusaha ternama di Indonesia dan pemilik Grup Arsari yang bergerak di berbagai macam bidang, mulai dari agribisnis hingga industri ekstraktif.

Hashim Tertarik Berinvestasi pada Proyek PLTA Kayan Cascade

Hashim Djojohadikusumo diketahui memang mulai tertarik melakukan investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT). Saat ini pun Hasyim sedang mengembangkan proyek biofuel dari kayu sisa di Kalimantan Timur.

“Di Kalimantan Timur itu kami membuat biofuel (biomassa) dari kayu sisa,” tutur Hashim dilansir dari Antara, Kamis (30/5).

Hashim juga menyatakan minatnya untuk ikut andil dalam proyek PLTA Kayan Cascade. Dirinya bahkan sudah menyampaikan keinginannya tersebut kepada Prabowo dan katanya setuju. Diliriknya proyek PLTA tersebut menjadi kabar gembira bagi Tjandra Limanjaya selaku owner PT. Kayan Hydro Energy (KHE) yang menggarap proyek tersebut.

Tjandra Limanjaya dan Hashim merupakan sahabat sekaligus partner. Keduanya sudah mengenal dan saling mendukung sejak lama. Melihat proyek PLTA Kayan yang tengah dibangun oleh PT KHE, Hashim mengaku terkesan.

“Selama ini, saya hanya mendengar tentang proyek PLTA Kayan Cascade, namun hari ini saya sangat terkesan melihat secara langsung perkembangan signifikan dari proyek ini. Ini adalah bukti nyata dari komitmen dan kerja keras kita semua,” ucap Hashim Djojohadikusumo.

Hashim menilai proyek ini sangat penting bagi masa depan energi di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Utara. Hashim sendiri turut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah atas support yang sudah diberikan.

“Kepada Bapak Gubernur, Bapak Bupati, dan seluruh jajaran pemerintah daerah, serta masyarakat adat dan masyarakat Kalimantan Utara pada umumnya, saya ucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang tiada henti. Saya berharap proyek berjalan tanpa gangguan. Tanpa Anda semua, proyek ini tidak akan bisa berjalan sejauh ini,” ujar Hashim Djojohadikusumo.

Rencana Hashim untuk ikut ambil bagian dalam proyek PLTA Kayan Cascade tersebut didukung oleh Gubernur Kalimantan Utara Zainal A Paliwang. Gubernur Kaltar berpendapat bahwa investasi tersebut akan membawa efek baik kepada masyarakat, terutama berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Target Pembangunan PLTA Kayan Cascade

PLTA Sungai Kayan atau Kayan Cascade digadang-gadang akan menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara. PLTA dengan kapasitas 9.000 Megawatt (MW) ini rencananya dibangun untuk menyediakan pasokan listrik bagi Kalimantan, termasuk kebutuhan energi di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Proyek PLTA Kayan Cascade akan dibangun di bendungan Sungai Kayan di Bulungan, Kalimantan Utara,. Nantinya PLTA ini diharapkan menjadi simbol energi hijau bagi Kaltara serta berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pembangunan bendungan Kayan direncanakan dalam lima tahap. Direktur Utama PT Kayan Hydro Energy (KHE), Andrew Sebastian Suryali, mengkonfirmasi bahwa tahap pertama telah selesai yang mencakup penggalian dan penimbunan.

Selain itu, pembangunan jalan Sungai Pangean sepanjang 5-7 km juga telah dilakukan. Proyek selanjutnya akan meliputi konstruksi infrastruktur pendukung untuk bendungan tahap pertama. Biaya untuk tahap pertama ini diperkirakan mencapai US$2 miliar (Rp 32 triliun) dengan target penyelesaian pada tahun 2029.

Demikianlah informasi proyek PLTA Kayan dilirik Hashim Djojohadikusumo adik Prabowo. Pengusaha kawakan ini mengaku tertarik untuk berinvestasi pada proyek PLTA yang dikerjakan oleh PT KHE milik Tjandra Limanjaya tersebut.

Berita Terkini

Moncer! Investasi Tata Ruang Digital Tembus Rp357,17 Triliun

Setahun Pemerintahan Prabowo Gibran, kebijakan tata ruang memasuki babak baru. Kementerian ATR/BPN melaporkan nilai investasi dari produk persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang menjadi kewenangan pusat mencapai Rp357,17 triliun pada periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Angka itu lahir dari percepatan digitalisasi rencana dan perizinan yang menyatukan peta, aturan, dan proses bisnis dalam satu alur […]

Read More
Tjandra Limanjaya industri Energi
Berita Terkini

Tjandra Limanjaya: Menyulap Tantangan Menjadi Kesempatan dalam Industri Energi

Tjandra Limanjaya kelahiran Jakarta pada 17 Juli 1958, memulai perjalanan bisnisnya sejak usia muda. Sebagai seorang pengusaha yang ulet, ia mengawali karier dengan mendirikan berbagai usaha di sektor pariwisata dan energi. Salah satu tonggak penting dalam kariernya adalah menjabat sebagai Direktur di PT General Energy Bali (GEB), perusahaan yang berfokus pada pengelolaan sumber daya energi […]

Read More
Berita Terkini

Investasi di Solok Selatan: PLTP Muara Laboh Unit 2 Resmi Dimulai?

Tahap pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2 berkapasitas 80 MW resmi dimulai, menandai babak baru Investasi di Solok Selatan. Nilai penanaman modal mencapai sekitar Rp7 triliun (±USD490 juta), hasil kolaborasi PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) bersama Sumitomo Corporation dan INPEX Geothermal Ltd. Momentum “tajak” sumur pertama disaksikan Gubernur Sumbar […]

Read More