Presiden Jokowi telah meninjau proses produksi minyak dan gas di kawasan PT Pertamina Hulu Rokan Dumai, Riau pada Kamis (5/1) kemarin. Saat tinjauan tersebut Jokowi minta penjelasan ke Dirut Pertamina Nicke Widyawati soal produksi di blok tersebut usai diambil alih Indonesia. “Saya menanyakan Dirut Pertamina produksinya naik atau turun, ya naik,” kata Jokowi pada Jumat, 6 Januari.
Dari penjelasan Nicke, Presiden Jokowi mengetahui bahwa produksi minyak dan gas di Blok Rokan usai diambil alih Indonesia naik jadi 156,15 barel per hari. Jokowi meminta Nicke dan Pertamina untuk tidak puas dengan pencapaian itu. Ia karena itu memberikan target baru kepada Nicke dan Pertamina; meningkatkan produksi minyak di blok tersebut jadi 400 ribu barel per hari.
“Target tadi yang saya sampaikan 400 ribu barel per hari dari 156, 158 ribu (barel per hari) menuju ke 400 (ribu barel per hari). Ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi tadi sudah saya sampaikan, ini target,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara itu Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan akan berupaya semaksimal mungkin memaksimalkan produksi minyak di Blok Rokan sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi, agar nantinya bisa memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi bangsa. Ia mengatakan saat ini produksi minyak di Blok Rokan terus digenjot. Saat ini bahkan sumur pengeboran minyak di Blok Rokan menjadi yang terbanyak di Indonesia.