Ngeri Nih! Investasi EBT di AS Anjlok 36 Persen Akibat Kebijakan Baru

Laporan BloombergNEF mencatat bahwa investasi EBT di AS mengalami penurunan tajam sebesar 36 persen pada paruh pertama 2025. Total investasi hanya mencapai US$20,5 miliar, turun signifikan dibandingkan periode enam bulan sebelumnya.

Anjloknya investasi ini dipicu oleh perubahan kebijakan Presiden Donald Trump yang memangkas subsidi bagi energi angin dan surya. Padahal, kedua sektor ini sebelumnya menjadi pilar utama pembangkit listrik baru di Amerika Serikat.

Kepala Energi Bersih BloombergNEF, Meredith Annex menyebut perubahan kebijakan tersebut telah menggerus kepercayaan investor. Kondisi ini terjadi di tengah melonjaknya permintaan listrik untuk pusat data dan proses elektrifikasi industri.

Dampak Penurunan Investasi EBT di AS terhadap Pasar Global

Menurut laporan, komitmen untuk proyek energi angin di AS turun hingga 67 persen pada semester pertama 2025. Belanja untuk angin darat bahkan menyusut 80 persen dibandingkan semester sebelumnya. Proyek energi surya pun tidak luput dari perlambatan.

Ketidakpastian seputar tarif baru Gedung Putih membuat para pengembang memilih menunda proyek besar, terutama di sektor angin lepas pantai. Risiko investasi yang tinggi menyebabkan banyak proyek gagal mendapatkan pembiayaan.

Akibatnya, sebagian modal diprediksi akan dialihkan ke pasar lain seperti Uni Eropa. Kawasan tersebut mencatat kenaikan investasi energi terbarukan hingga US$30 miliar pada paruh pertama tahun ini, menjadikannya tujuan baru bagi investor global.

Penurunan investasi EBT di AS menegaskan betapa sensitifnya sektor energi bersih terhadap perubahan kebijakan. Tanpa dukungan regulasi yang konsisten, proyek energi terbarukan berpotensi kehilangan daya tarik dibandingkan kawasan lain seperti Uni Eropa.

Demikian informasi seputar kabar terbaru investasi EBT di AS. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.

Berita Terkini

Investasi Saham Beyond Meat: Perjalanan Pahit bagi Investor dalam Lima Tahun Terakhir?

Saham Beyond Meat, yang dulunya sangat digemari di Wall Street setelah debut IPO-nya pada 2019, kini mengalami penurunan yang signifikan dalam lima tahun terakhir. Meski saham perusahaan ini sempat melonjak setelah IPO, kini nilainya telah turun lebih dari 99% dibandingkan dengan kinerja indeks S&P 500 yang mencatatkan kenaikan 84% dalam periode yang sama. Permintaan untuk […]

Read More
Berita Terkini

Bisnis Baju Impor China Kuasai Pasar Indonesia, Produsen Lokal Makin Menjerit?

Maraknya bisnis baju impor China semakin menekan industri tekstil dan garmen nasional. Fenomena ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi produsen dalam negeri di tengah gempuran produk impor dengan harga murah dan volume besar. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menjelaskan bahwa ketimpangan antara kapasitas produksi nasional dan kebutuhan pasar menjadi salah satu penyebab utama membanjirnya produk […]

Read More
Berita Terkini

Ekspor Batu Bara Ambles sampai 20,85 Persen, Hanya Sumbang USD 17,94 Miliar hingga September 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor batu bara Indonesia masih mengalami kontraksi pada tahun 2025. Sepanjang Januari hingga September, nilai ekspor batu bara hanya mencapai 17,94 miliar dolar AS, turun 20,85 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 22,67 miliar dolar AS. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa […]

Read More