Menaker Ida Fauziyah: Banyak Pengangguran karena Tak Sesuai dengan Kebutuhan Pasar Lapangan Kerja

Dikabarkan bahwa Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan sektor tenaga kerja Indonesia masih menghadapi tantangan. Pasalnya, pekerja di Indonesia justru diisi pekerja dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah. Sementara pengangguran justru tercatat mengenyam pendidikan lebih tinggi, seperti SMA/SMK, diploma, bahkan sarjana.

“Pengangguran datang dari pendidikan tinggi karena tidak sesuai kebutuhan pasar kerja,” ujar Ida dalam Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta pada Rabu, 21 Desember.

Menghadapi tantangan ini, Ida Fauziyah mengatakan kementeriannya telah mengimplementasikan sejumlah kebijakan pasca pengesahan UU Cipta Kerja pada November 2020 lalu. Salah satunya ihwal pelatihan dan pendidikan vokasi.

Ida Fauziyah Sebut Perlu Adanya Penyesuaian Pengangguran dengan Pasar Kerja

Mengenai hal ini, Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan Perpres Nomor 68 Tahun 2021 sebagai bagian dari kerangka regulasi dalam UU Cipta Kerja. Adapun, Ida melanjutkan, regulasi tersebut berisi sejumlah poin penting. Pertama, prinsip dasar pelatihan dan pendidikan vokasi yang berorientasi kepada dunia usaha.

“Kemudian yang kedua, tanggung jawab pendidikan dan pelatihan vokasi adalah tanggung jawab pemerintah, pemda, dan swasta. Ini Perpres kolaboratif. Pemenuhan tenaga kerja kompeten yang sesuai kebuhan pasar itu dilakukan oleh pemerintah, pemda, dan swasta,” kata Ida.

Lebih lanjut, Ida Fauziyah mengatakan bahwa Kemenaker mengenalkan pembelajaran sepanjang hayat. Sebab, di era industri 4.0 ini, perlu dilakukan upskilling maupun reskilling yang inklusif. Hal ini dilakukan untuk menciptakan tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi yang sesuai kebutuhan pasar kerja.

Berita Terkini

Bisnis Baju Impor China Kuasai Pasar Indonesia, Produsen Lokal Makin Menjerit?

Maraknya bisnis baju impor China semakin menekan industri tekstil dan garmen nasional. Fenomena ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi produsen dalam negeri di tengah gempuran produk impor dengan harga murah dan volume besar. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menjelaskan bahwa ketimpangan antara kapasitas produksi nasional dan kebutuhan pasar menjadi salah satu penyebab utama membanjirnya produk […]

Read More
Berita Terkini

Ekspor Batu Bara Ambles sampai 20,85 Persen, Hanya Sumbang USD 17,94 Miliar hingga September 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor batu bara Indonesia masih mengalami kontraksi pada tahun 2025. Sepanjang Januari hingga September, nilai ekspor batu bara hanya mencapai 17,94 miliar dolar AS, turun 20,85 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 22,67 miliar dolar AS. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa […]

Read More
Berita Terkini

Moncer! Investasi Tata Ruang Digital Tembus Rp357,17 Triliun

Setahun Pemerintahan Prabowo Gibran, kebijakan tata ruang memasuki babak baru. Kementerian ATR/BPN melaporkan nilai investasi dari produk persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang menjadi kewenangan pusat mencapai Rp357,17 triliun pada periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Angka itu lahir dari percepatan digitalisasi rencana dan perizinan yang menyatukan peta, aturan, dan proses bisnis dalam satu alur […]

Read More