Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan berencana mengajukan proposal kepada Presiden Jokowi (Joko Widodo) untuk menghentikan ekspor gas. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi dalam sektor minyak dan gas bumi (migas). Luhut menjelaskan bahwa ekspor gas masih akan dapat dilakukan selama masih sesuai dengan kontrak yang ada. Namun, jika kontrak telah berakhir, maka ekspor gas harus dihentikan.
“Kita mungkin akan menyarankan pada presiden kita untuk tidak lagi mengekspor gas ke luar negeri. Kontrak yang sudah ada masih dapat berjalan, namun jika telah berakhir, maka harus dihentikan,” ujar Luhut Binsar dalam acara Economic Update CNBC Indonesia pada Senin (10/7/2023).
Luhut Binsar juga menambahkan bahwa hilirisasi migas dapat dilakukan dengan menghasilkan produk petrokimia. “Mengapa kita harus mengekspor bahan mentah saja,” katanya. Menurut Luhut, untuk mendorong hilirisasi ini, perlu diperhatikan struktur biaya gas. Ia berkomitmen untuk menekan harga gas tersebut. “Saat ini harga gas masih sekitar US$6, kita akan mencoba melihat struktur biayanya agar bisa mencapai US$5 atau mungkin lebih rendah,” ungkap Luhut Binsar.