RI Impor Gula Kristal Putih Hampir 1 Juta Ton di Tahun 2023, Mendag: Ada Permainan Nakal dari Para Mafia Gula

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengabarkan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor gula kristal putih atau gula konsumsi sebanyak 991 ribu ton. Pemerintah memutuskan mengimpor gula usai melakukan rapat terbatas atau ratas bersama kementerian dan lembaga terkait.

“Neraca komoditas sudah diputuskan 991 ribu ton kristal putih langsung ke konsumen, 3,6 liter rafinasi untuk industri, yang khusus kira kira 50 ribu ton,” tuturnya saat ditemui di Pasar Kebon Kembang, Bogor pada Jumat, 23 Desember.

Adapun tahun ini pemerintah mengeluarkan izin impor sebanyak 500 ribu ton. Namun, kata Zulkifli, hingga saat ini realisasi impor baru mencapai 300 ribu ton. Alhasil Kementerian Perdagangan pun memberikan pinalti pada importir yang belum melaksanakan mengirimkan gula kristal konsumsi itu ke Tanah Air.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikun sempat mempertanyakan urgensi dari langkah pemerintah untuk mengimpor gula konsumsi. Pasalnya, stok gula pada akhir 2021 atau awal tahun 2022 sebesar 1,1 juta ton. “Kita masih ingat pemerintah mengimpor 980.000 ton raw sugar dan 150.000 ton white sugar,” katanya saat ditemui pada Rabu, 26 Oktober 2022.

Dengan begitu, jika ditambah maka stok akhir 2021 tersebut, ada total stok gula sebesar 2,2 juta ton. Bila ditambah lagi dengan produksi nasional sebesar 2,4 juta ton, kata Soemitro, maka total stok gula nasional secara keseluruhan sebesar 4,6 juta ton. Dengan konsumsi gula nasional per tahun sebesar 3 juta ton, artinya masih ada surplus 1,6 juta ton gula.

Ada Mafia Gula Kristal yang Tetap Ingin Indonesia Ketergantungan untuk Impor

Lebih jauh, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira impor gula kerap dilakukan meskipun kondisinya konsumsi dalam negeri sedang rendah atau industri pengolahan sedang mengalami perlambatan. Bahkan ia menilai ada tren atau pola yang menunjukan impor gula kerap terjadi menjelang Pemilu.

“Itu perlu menjadi pertanyaan,” kata dia. Adapun Pemilu akan digelar pada 2024.

Menurut Bhima, gula adalah komoditas pangan yang memilki banyak pemburu rente. Indonesia sendiri merupakan adalah salah satu negara pengimpor gula tertinggi dibandingkan negara lainnya. Padahal, kata Bhima, Indonesia punya potensi perkebunan tebu sebagai bahan baku gula yang cukup besar.

Terlebih produksi gula kristal juga bukan barang baru di Indonesia. Sejak zaman penjajahan Belanda, kata dia, sudah banyak pabrik-pabrik industri gula di Indonesia. Namun permasalahannya, ada pihak yang menikmati rente dari impor gula. Sehingga, pihak tersebut lebih menginginkan status quo agar Indonesia terus bergantung pada impor.

Bhima mengungkapkan ada lobi-lobi untuk membuat Indonesia menjadi negara yang pro terhadap impor pangan, salah satunya melalui Undang-undang Cipta Kerja. Menurutnya, Undang Cipta Kerja berkaitan dengan pasar impor karena posisi impor menjadi setara dengan posisi dalam negeri. Sedangkan sebelumnya impor hanya dilakukan ketika kebutuhan domestik tidak terpenuhi dari hasil produksi dalam negeri.

Kondisi itu juga berpengaruh kepada suntikan modal bagi perkebunan tebu dan industri manufaktur pengolahan gula kristal. Hasilnya, di dalam negeri industri dan perkebunan tersebut kurang berkembang. Karena itu, ia menilai perlu ada perubahan tata niaga dari komoditas gula secara nasional.

Berita Terkini

Transfer Fiskal Ekologis Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Utara

Kalimantan Utara (Kaltara) telah menerima transfer fiskal ekologis (ecological fiscal transfer/EFT) sebesar Rp29 miliar selama periode 2019-2024, atau sekitar Rp5,8 miliar per tahun. Dana ini berasal dari program Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi (TAPE) yang disalurkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan dan Perlindungan Lingkungan, Ramlan Nugraha mengungkapkan bahwa meski […]

Read More
Berita Terkini

Tjandra Limanjaya Sudah Mengenal Hashim Djojohadikusumo Sejak Lama

Tjandra Limanjaya, pemilik PT Kayan Hydro Energy, menjalin hubungan dengan Hashim Djojohadikusumo sejak lama. Keduanya sama-sama dikenal sebagai sosok pebisnis senior di Indonesia. Mereka berdua juga sama-sama menjalankan bisnis di sektor energi. Belum lama ini Tjandra Limanjaya dan Hashim berjumpa di satu acara yang sama. Keduanya menghadiri acara syukuran pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) […]

Read More
Berita Terkini

Pertumbuhan Investasi Aset Crypto di Indonesia MeLonjak Signifikan, Namun Terhalang Batu Besar

Investasi aset crypto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (BAPPEBTI), jumlah investor crypto di Indonesia telah mencapai angka 20 juta dengan total transaksi sebesar Rp211,1 triliun pada tahun 2024. Meski demikian, industri ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait edukasi dan regulasi. Dalam upaya mengatasi tantangan […]

Read More