PLTA Kayan Dibangun di Kalimantan Utara

PLTA Kayan memanfaatkan potensi energi dari Sungai Kayan.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Sungai Kayan atau PLTA  Kayan akan mulai pada tahap konstruksi pembangunan, akhir tahun 2019 ini.

Pembangunan PLTA Kayan rencanangan akan dilakukan secara bertahap, pada tahap pertama akan dilakukan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Sebagaimana diketahui PLTA  merupakan salah satu energi alternatif terbarukan yang ramah lingkungan. Energi Baru dan Terbarukan atau EBT sesuai dengan prinsip pemerintah, yaitu dalam rangka penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

PLTA Kayan, Pembangkit Terbesar di Indonesia

Sungai di Kalimantan berpotensi menghasilkan energi besar (wikimedia.org)

PLTA yang berlokasi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara tersebut, meskipun belum dibangun sudah dinobatkan menjadi PLTA terbesar di Indonesia. Dalam pembangunannya, PLTA Kayan akan dibagi menjadi 5 tahap pembangunan.

PLTA Kayan direncanakan dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas total 9.000 MW. Memiliki kapasitas sebesar itu membuat PLTA Kayan sebagai PLTA dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara, tidak hanya Indonesia.

Terkait dengan pembangunan PLTA terbesar di Asia Tenggara tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Luhut Binsar Panjaitan juga turun tangan langsung.

Luhut pada tanggal 23 Agustus 2019 lalu telah melakukan koordinasi dengan Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie. Pokok pertemuan tersebut di antaranya berupa pembahasan percepatan pembangunan proyek di Kalimantan Utara.

Pertemuan Luhut dengan Gubernur Kaltara tersebut adalah mandat dari Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan Luhut untuk disampaikan ke kepala daerah.

“Pak Menko mengundang saya kemarin. Jadi, saya datang tadi malam dari Tanjung Selor. Beliau mengonfirmasikan, kemarin pagi jam 10 beliau melapor ke Presiden, terus Presiden melalui Pak Menko meminta agar pembangunan proyek PLTA di Kaltara bisa dipercepat,” kata Irianto dilansir dari CNBC Indonesia, (23/8/2019).

Terkait dengan urusan perizinan, Irianto menyatakan saat ini urusan biroktasi pembangunan PLTA Kayan sudah diminta untuk dipercepat. Sehingga pada akhir tahun 2019 ini, PLTA Kayan sudah dapat dimulai tahapan konstruksinya.

Pembangunan proyek PLTA Sungai Kayan sendiri akan dibangun melalui beberapa tahapan. Tahap konstruksi 1 ditargetkan dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas 900 MW.

Berselang satu tahun dari pembangunan PLTA Kayan Tahan 1, PLTA Sungai Kayan Tahap 2 akan dibangun dengan kapasitas 1.200 MW. Kemudian dilanjutkan hingga tahap lima, hingga dapat mencapat total kapasitas 9.000 MW.

Pembangunan PLTA Kayan membutuhkan dana investasi yang tidak sedikit. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun PLTA mencapai US$ 27 miliar, dengan pendanaan dari PowerChina dan Central Asia Capital Ltd.

Berita Terkini

Investasi Pakistan di IKN: Fokus pada Sektor Pendidikan dan Perumahan

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatatkan kemajuan signifikan dalam menarik investor internasional, dengan 50 pihak yang telah menandatangani kesepakatan investasi Pakistan di IKN. Pakistan tertarik untuk berinvestasi di sektor pendidikan dan perumahan di Ibu Kota Nusantara (IKN), ibu kota baru Indonesia yang tengah berkembang. Investasi Pakistan di IKN: Kontribusi pada Pembangunan Sektor Pendidikan dan Perumahan […]

Read More
Berita Terkini

Harga Batu Bara Acuan RI Periode Oktober Kompak Naik, Gini Analisanya!

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) periode pertama Oktober 2025 dengan tren kenaikan di seluruh kategori. Keputusan ini tertuang dalam Kepmen ESDM No. 326.K/MB.01/MEM.B/2025 yang mengatur harga mineral logam dan batu bara acuan. Dibandingkan periode kedua September 2025, semua level kalori batu bara mencatatkan peningkatan harga. Untuk kategori […]

Read More
Berita Terkini

Aliran Investasi Hijau China ke Indonesia Senilai Rp3.900 Triliun, Apa Dampaknya?

Indonesia kini menjadi destinasi utama bagi investasi hijau China dengan nilai mencapai hampir 250 miliar dollar AS, setara dengan Rp3.900 triliun. Laporan kebijakan terbaru yang diterbitkan oleh Net Zero Industry Policy Lab mengungkapkan bahwa Indonesia mendominasi sektor investasi hijau di kawasan ASEAN. Perusahaan-perusahaan China telah berinvestasi lebih dari 227 miliar dollar AS di berbagai belahan […]

Read More