Platform LinkedIn PHK 716 Karyawan dan Tutup Aplikasi Lowongan Kerja di China

LinkedIn, platform media sosial profesional yang dimiliki Microsoft, akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 716 karyawan dan menutup aplikasi lowongan kerja di China. Keputusan tersebut diambil setelah perusahaan melihat pergeseran perilaku pelanggan dan pertumbuhan pendapatan yang melambat.

CEO LinkedIn, Ryan Roslansky mengatakan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada karyawan bahwa perusahaan melakukan perubahan pada organisasi bisnis global dan strategi China yang menghasilkan pengurangan peran bagi 716 karyawan.

Keputusan ini menambah daftar perusahaan teknologi Amerika Serikat yang melakukan pemutusan hubungan kerja. Meta baru-baru ini mengumumkan PHK untuk 10.000 karyawan, sedangkan Amazon menghilangkan 9.000 posisi pada bulan Maret setelah sebelumnya mengumumkan PHK 18.000 karyawan pada bulan Januari.

Meskipun mengalami PHK, LinkedIn tetap berkomitmen untuk mempertahankan kehadirannya di China dengan memberikan layanan bagi perusahaan yang beroperasi di sana untuk mempekerjakan dan melatih karyawan di luar negeri. Namun, LinkedIn akan menghapus InCareer, aplikasinya di China pada 9 Agustus.

Roslansky menyatakan bahwa LinkedIn mengantisipasi lingkungan makro yang tetap menantang pada tahun fiskal 2024 dan akan terus mengelola pengeluaran sambil berinvestasi di area pertumbuhan strategis. Pemutusan hubungan kerja dan penutupan aplikasi lowongan kerja LinkedIn di China mengirimkan sinyal bahwa kondisi ekonomi global masih belum pulih sepenuhnya setelah terkena dampak pandemi COVID-19. Perusahaan teknologi harus terus beradaptasi dengan perubahan perilaku pelanggan dan mencari cara untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan mereka.

Berita Terkini

Investasi Luar Negeri Tokyo Gas: Fokus Besar di AS untuk Mendorong Pertumbuhan?

Penyedia gas kota terkemuka di Jepang, Tokyo Gas mengumumkan rencana ambisius untuk mengalokasikan lebih dari setengah dari total 350 miliar yen (sekitar 2,3 miliar dolar AS) untuk investasi luar negeri Tokyo Gas dalam tiga tahun ke depan, dengan fokus utama pada investasi luar negeri di AS. Langkah itu bertujuan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, khususnya di […]

Read More
Berita Terkini

Isu Sunset Industri Migas: Aspermigas Bantah, Kebutuhan Energi Terus Meningkat

Industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia tetap memiliki peran penting di masa depan, meski tren global menunjukkan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Isu sunset industri migas ditepis oleh Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), yang menilai bahwa kebutuhan energi, khususnya migas, justru akan terus meningkat hingga 2050. Ketua Aspermigas Moshe Rizal, dalam […]

Read More
Berita Terkini

Pasar Batu Bara ASEAN Tak Mampu Redam Penurunan Ekspor ke China, Ternyata Gini Alasannya!

Penurunan permintaan batu bara dari China terus memberi dampak signifikan terhadap industri batu bara Indonesia. Rencana untuk mengalihkan ekspor batu bara ke Pasar Batu Bara ASEAN, meskipun dianggap sebagai langkah sementara, belum mampu mengimbangi penurunan ekspor ke China yang cukup tajam. Hal itu terungkap dalam laporan terbaru dari Energy Shift Institute (ESI), yang mencatat bahwa […]

Read More