Pelaku Pariwisata Bali Menolak Rencana Naiknya Tarif Visa on Arrival (VoA)

Pelaku pariwisata Bali menolak rencana naiknya tarif visa on arrival (VoA) tiga kali lipat menjadi Rp1,5 juta. Kenaikan itu dinilai akan memberatkan wisatawan yang datang ke Bali. 

“Kita dan 10 stakeholder keberatan dengan rencana kenaikan VoA tiga kali lipat ini,” kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Ida Bagus Agung Partha Adnyana di sela diskusi bertajuk ‘Kembali ke Bali – Collaborative Action for Bali International Traffic Rebound 2022’ di Nusa Dua, Kamis (14/4/2022). 

Tarif Visa on Arrival (VoA) bali.inews.id
Tarif Visa on Arrival (VoA) bali.inews.id

Pria yang disapa Gus Agung ini menyampaikan, sejak Visa on Arrival (VoA) diberlakukan 7 Maret 2022, kunjungan wisman ke Bali mulai merangkak naik. Bahkan dalam tiga hari terakhir, angka kedatangan sudah mencapai 2.500 wisman per hari. 

Gus Agung mengingatkan jangan sampai rencana kenaikan Visa on Arrival (VoA) menjadi isu yang tidak bagus di tengah upaya pemulihan pariwisata Bali. Apalagi sudah dua tahun perekonomian Bali terpuruk akibat dampak pandemi. 

Tarif Visa on Arrival (VoA) khusus wisata yakni Rp500.000 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019. Ijin tinggal khusus bagi turis pemegang VoA berlaku selama 30 hari dan bisa diperpanjang satu kali.

Dia meminta Direktur Utama Holding BUMN Pariwisata In Journey Dony Oskaria yang hadir dalam diskusi membantu keberatan ini kepada kementerian terkait. 

“Saya minta Pak Dony membantu menyampaikan ini dalam forum resmi,” ujar Gus Agung. 

Menanggapi itu, Dony menyatakan menyanggupi. 

“Kita akan coba supaya ini (rencana kenaikan VoA) dibatalkan. Tadi pak menteri secara langsung merespons. Kita segera buat surat, termasuk juga dengan kebaikan VoA,” katanya.

Artikel ini telah tayang di bali.inews.id dengan judul ” Industri Pariwisata Bali Tolak Rencana Tarif VoA Naik 3 Kali Lipat”

Berita Terkini

Transfer Fiskal Ekologis Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Utara

Kalimantan Utara (Kaltara) telah menerima transfer fiskal ekologis (ecological fiscal transfer/EFT) sebesar Rp29 miliar selama periode 2019-2024, atau sekitar Rp5,8 miliar per tahun. Dana ini berasal dari program Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi (TAPE) yang disalurkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan dan Perlindungan Lingkungan, Ramlan Nugraha mengungkapkan bahwa meski […]

Read More
Berita Terkini

Tjandra Limanjaya Sudah Mengenal Hashim Djojohadikusumo Sejak Lama

Tjandra Limanjaya, pemilik PT Kayan Hydro Energy, menjalin hubungan dengan Hashim Djojohadikusumo sejak lama. Keduanya sama-sama dikenal sebagai sosok pebisnis senior di Indonesia. Mereka berdua juga sama-sama menjalankan bisnis di sektor energi. Belum lama ini Tjandra Limanjaya dan Hashim berjumpa di satu acara yang sama. Keduanya menghadiri acara syukuran pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) […]

Read More
Berita Terkini

Pertumbuhan Investasi Aset Crypto di Indonesia MeLonjak Signifikan, Namun Terhalang Batu Besar

Investasi aset crypto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (BAPPEBTI), jumlah investor crypto di Indonesia telah mencapai angka 20 juta dengan total transaksi sebesar Rp211,1 triliun pada tahun 2024. Meski demikian, industri ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait edukasi dan regulasi. Dalam upaya mengatasi tantangan […]

Read More