Pasar baterai listrik dunia menjadi potensi besar untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia. Indonesia telah lama dikenal sebagai produsen utama komoditas mineral dunia, termasuk timah, nikel, dan bauksit. Namun, negara ini belum memanfaatkan potensi sumber daya mineralnya secara maksimal untuk memproduksi baterai listrik, meskipun telah menunjukkan minat besar dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada 1 Maret 2023 bahwa Indonesia akan memasok 15% dari total bahan baku untuk industri baterai listrik Eropa pada tahun 2030. Hal ini diumumkan setelah Indonesia menandatangani kerjasama dengan beberapa perusahaan Eropa di bidang pengolahan baterai.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Indonesia berambisi untuk menjadi pemain utama dalam pasar baterai listrik dunia, yang diproyeksikan akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target produksi baterai listrik sebesar 150 GWh pada tahun 2025, yang akan meningkat menjadi 600 GWh pada tahun 2030.
Untuk mencapai target ini, Indonesia akan membutuhkan investasi besar-besaran dalam pembangunan fasilitas produksi dan penelitian serta pengembangan teknologi baterai. Sejumlah perusahaan internasional, termasuk Tesla dan LG, telah menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di Indonesia, terutama setelah pemerintah melonggarkan aturan investasi untuk industri baterai listrik pada tahun 2020.
Namun, Indonesia juga harus menghadapi sejumlah tantangan, termasuk persaingan sengit dari negara-negara produsen baterai listrik dunia lainnya seperti Tiongkok dan Korea Selatan, serta masalah lingkungan dan sosial yang terkait dengan industri penambangan mineral.
Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia perlu meningkatkan kerjasama antara sektor pemerintah dan swasta dalam pengembangan industri baterai listrik, serta memperkuat regulasi dan perlindungan lingkungan yang ketat. Selain itu, Indonesia juga perlu mengembangkan sumber daya manusia yang terampil dalam bidang teknologi baterai listrik.
Dalam jangka pendek, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya mineral yang dimilikinya untuk memproduksi bahan baku bagi produsen baterai listrik global, sementara pada saat yang sama meningkatkan kemampuan dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi baterai. Dalam jangka panjang, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam pasar baterai listrik dunia dan membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pengembangan teknologi di dalam negeri.