Investasi Meningkat 34,5% Setiap Tahun dalam Industri Mesin dan Elektronik Indonesia

Sektor industri mesin dan elektronik di Indonesia semakin menunjukkan tren peningkatan investasi baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi di sektor industri mesin dan elektronik Indonesia rata-rata meningkat sebesar 34,5% setiap tahunnya dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yaitu dari 2019 hingga 2023.

Pada tahun 2023 saja, sektor industri mesin dan elektronik berhasil menarik investasi sebesar US$1,76 miliar, meningkat secara signifikan dari tahun sebelumnya yang mencapai US$1,04 miliar.

Subsektor peralatan listrik menjadi penopang utama dari kenaikan investasi tersebut, didukung oleh permintaan pasar rumah tangga yang terus meningkat. Investasi pada subsektor ini rata-rata naik sebesar 108,4% setiap tahunnya, dengan total investasi mencapai US$1,1 miliar pada tahun 2023, meningkat dari US$517 juta pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, subsektor lain seperti industri komputer dan elektronik, termasuk semikonduktor, juga mengalami peningkatan investasi sebesar 1,9% per tahun. Begitu juga dengan investasi di industri mesin dan peralatan lainnya, yang naik rata-rata sebesar 29% setiap tahun.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan menjelaskan bahwa pihaknya tidak menetapkan target investasi spesifik untuk setiap sektor. “Kami tidak menetapkan target berdasarkan sektor. Jadi tidak ada target realisasi spesifik di sektor industri elektronik,” katanya.

Peningkatan investasi dalam industri mesin dan elektronik ini memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, hal ini juga menunjukkan kepercayaan investor baik dari dalam maupun luar negeri terhadap potensi pasar dan kemampuan manufaktur Indonesia dalam menghadapi persaingan global.

Dengan adanya dukungan dan kebijakan yang kondusif dari pemerintah serta terus meningkatnya investasi dalam sektor ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri mesin dan elektronik di kawasan Asia Tenggara, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.

Demikian informasi seputar peningkatan investasi sektor industri mesin dan elektronik. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.

Berita Terkini

Transfer Fiskal Ekologis Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Utara

Kalimantan Utara (Kaltara) telah menerima transfer fiskal ekologis (ecological fiscal transfer/EFT) sebesar Rp29 miliar selama periode 2019-2024, atau sekitar Rp5,8 miliar per tahun. Dana ini berasal dari program Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi (TAPE) yang disalurkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan dan Perlindungan Lingkungan, Ramlan Nugraha mengungkapkan bahwa meski […]

Read More
Berita Terkini

Tjandra Limanjaya Sudah Mengenal Hashim Djojohadikusumo Sejak Lama

Tjandra Limanjaya, pemilik PT Kayan Hydro Energy, menjalin hubungan dengan Hashim Djojohadikusumo sejak lama. Keduanya sama-sama dikenal sebagai sosok pebisnis senior di Indonesia. Mereka berdua juga sama-sama menjalankan bisnis di sektor energi. Belum lama ini Tjandra Limanjaya dan Hashim berjumpa di satu acara yang sama. Keduanya menghadiri acara syukuran pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) […]

Read More
Berita Terkini

Pertumbuhan Investasi Aset Crypto di Indonesia MeLonjak Signifikan, Namun Terhalang Batu Besar

Investasi aset crypto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (BAPPEBTI), jumlah investor crypto di Indonesia telah mencapai angka 20 juta dengan total transaksi sebesar Rp211,1 triliun pada tahun 2024. Meski demikian, industri ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait edukasi dan regulasi. Dalam upaya mengatasi tantangan […]

Read More