Gemilang! Pemerintah Kabupaten Batang Catat Lonjakan Investasi Signifikan di Triwulan Pertama 2024

Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meraih capaian gemilang dalam realisasi investasi pada triwulan pertama tahun 2024. Data terbaru mencatat lonjakan mencapai Rp2,78 triliun, meningkat drastis dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp1,224 triliun.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santosa memaparkan pencapaian ini menandakan bahwa Batang telah menjelma sebagai destinasi investasi yang amat menjanjikan bagi para pelaku bisnis.

Kontribusi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp539,15 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp2,171 miliar menegaskan kepercayaan investor pada potensi daerah ini.

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga turut serta dalam mengerek angka investasi, menyumbangkan sebesar Rp720,199 miliar. Hal ini menunjukkan peran vital UMKM sebagai tulang punggung ekonomi lokal yang terus berkembang.

Laporan dari berbagai perusahaan menggambarkan aktivitas ekonomi yang semakin bergerak dinamis di Batang. Sebanyak 60 PMA dan 105 PMDN telah melaporkan proyek mereka melalui sistem laporan kegiatan penanaman modal daring, bersama dengan 2.480 UMKM yang turut berkontribusi.

Dalam konteks penyerapan tenaga kerja, investasi ini membawa angin segar bagi masyarakat setempat. Sebanyak 7.617 tenaga kerja berhasil terserap, dengan rincian 7.609 tenaga kerja Indonesia dan 8 tenaga kerja asing. Dari jumlah tersebut, 2.017 tenaga kerja diserap oleh perusahaan, sementara 5.592 orang lainnya menjadi bagian dari tenaga kerja UMKM.

Wahyu Budi Santosa bersama Kepala Bidang Penanaman Modal, Sri Cahya Ningrum, menyoroti prestasi tersebut dengan bangga. Realisasi investasi sebesar Rp2,78 triliun menempatkan Kabupaten Batang sebagai pemain kunci di Jawa Tengah, hanya berada di belakang Kabupaten Kendal yang mencatatkan angka Rp2,8 triliun.

Meski demikian, perbandingan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Realisasi investasi pada triwulan pertama 2024 melonjak dari Rp1,244 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp2,78 triliun, mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang konsisten dan kuat di Batang.

Pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Pemerintah Kabupaten Batang, namun juga menjadi dorongan bagi para pelaku bisnis dan investor untuk terus mengalirkan investasi ke daerah ini, memperkuat fondasi ekonomi lokal, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar pencapaian investasi di Kabupaten Batang. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.

Berita Terkini

Investasi BYD Auto: Dorongan Besar untuk Pertumbuhan Industri Kendaraan Listrik di Indonesia?

Indonesia semakin menjadi sorotan sebagai pusat investasi kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara. Salah satu investasi besar yang akan segera terealisasi adalah dari perusahaan kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD Auto. Investasi BYD Auto direncanakan untuk membangun pabrik senilai Rp15,3 triliun di Subang Smartpolitan, dengan target penyelesaian dan produksi pada akhir 2026. Keputusan itu membawa harapan […]

Read More
Berita Terkini

Harga Batu Bara Menguat, Proyeksi 2025 Bakal Tetap Volatil?

Harga batu bara menunjukkan tren penguatan pada Rabu (29/1), didorong oleh proyeksi dari firma analis BMI, bagian dari Fitch Solutions. Sementara harga batu bara Newcastle untuk Januari 2025 turun tipis US$0,25 menjadi US$114,8 per ton, kontrak Februari 2025 justru naik US$1,3 menjadi US$116,05 per ton. Harga Maret 2025 mencatat kenaikan lebih tajam sebesar US$1,55 menjadi […]

Read More
Berita Terkini

Rekor Impor Batu Bara China: Moncer Sampai 542,7 Juta Ton pada 2024!

Impor batu bara China mencatatkan pertumbuhan signifikan pada 2024, mencapai 542,7 juta metrik ton, atau naik 14,4% dari tahun sebelumnya yang sebesar 474,42 juta ton. Menurut data Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok, ini menjadi rekor tertinggi bagi Negeri Tirai Bambu. Peningkatan ini didorong oleh penurunan harga batu bara internasional, yang membuat impor menjadi lebih ekonomis […]

Read More