Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara: Suara Damai Warga Jambi Bergaung!

Puluhan warga di Jalan Lintas Timur, Muaro Jambi, bersatu dalam aksi penolakan terhadap rencana pembangunan stockpile batu bara oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS). Mereka menyampaikan keprihatinan terhadap potensi dampak negatif terhadap kesehatan dan mobilitas masyarakat, yang dapat diakibatkan oleh pembangunan tersebut. Desa Mendalo Darat, Mendalo Laut, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kelurahan Aur Kenali, Kota Jambi, adalah tempat kelompok warga yang menyuarakan penolakan ini. Pada Minggu (12/11/2023) sore, massa melakukan orasi di depan pintu masuk stockpile batu bara PT SAS.

Massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk sejumlah emak-emak, menyampaikan pesan penolakan melalui tulisan pada kertas karton. Mereka mengekspresikan kekhawatiran bahwa kegiatan batu bara dapat menghambat mobilitas masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut, mengingat adanya sekolah, perkantoran, dan pasar di sekitar stockpile.

Salah satu emak-emak menyampaikan perasaannya, “Pak Gubernur Al Haris, kami tidak setuju, tolak PT SAS. Orang ganti mobil, kami ganti kulit makan debu.”

Aldo, seorang warga dari Desa Mendalo Darat, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes damai untuk menyatakan penolakan terhadap pembangunan stockpile batu bara di wilayah mereka. “Aksi ini merupakan tindakan damai untuk menyatakan penolakan terhadap pembangunan batu bara di lingkungan kami. Ini melibatkan warga dari Mendalo Darat, Mendalo Laut, dan Aur Kenali,” ujar Aldo pada Minggu (12/11/2023).

Ia menyoroti potensi dampak buruk terhadap lingkungan dan polusi di tempat tinggal mereka akibat pembangunan stockpile batu bara. Aldo menekankan bahwa debu yang dihasilkan dari aktivitas batu bara dapat berbahaya bagi kesehatan anak-anak di sekitar area tersebut.

“Kalau ada stockpile batu bara, pasti ada kegiatan bongkar muat batu bara, dan kita harus tahu juga, debu itu partikelnya merusak kesehatan terutama anak-anak,” tambahnya.

Pentingnya ditekankan bahwa pembangunan stockpile ini berlokasi sangat dekat dengan pemukiman padat penduduk, dan hal ini dapat merugikan kenyamanan hidup masyarakat sekitar. “Hanya beberapa meter dari lingkungan dan perumahan masyarakat. Sangat merugikan bagi kami di lingkungan ini, terutama dari segi kesehatan, kenyamanan, dan aspek lainnya,” ungkapnya.

Hingga saat ini, PT SAS belum memulai operasionalnya di kawasan tersebut. Meskipun begitu, progres pembangunan tambang “emas hitam” ini terus berlanjut untuk segera beroperasi. Yang menjadi sorotan adalah ketidakadanya sosialisasi dari pihak perusahaan kepada masyarakat di Mendalo Darat, Mendalo Laut, dan Aur Kenali.

“Belum ada sama sekali sosialisasi kepada masyarakat. Kami ingin agar tidak ada stockpile batu bara di sini, jangan dibangun di sini,” tandas Aldo. Warga berharap agar aspirasi mereka didengar dan pertimbangan kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas dalam pengambilan keputusan terkait proyek ini.

Demikian informasi seputar pembangunan stockpile batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.com.

Berita Terkini

Ekspor Batu Bara Ambles sampai 20,85 Persen, Hanya Sumbang USD 17,94 Miliar hingga September 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor batu bara Indonesia masih mengalami kontraksi pada tahun 2025. Sepanjang Januari hingga September, nilai ekspor batu bara hanya mencapai 17,94 miliar dolar AS, turun 20,85 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 22,67 miliar dolar AS. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa […]

Read More
Berita Terkini

Moncer! Investasi Tata Ruang Digital Tembus Rp357,17 Triliun

Setahun Pemerintahan Prabowo Gibran, kebijakan tata ruang memasuki babak baru. Kementerian ATR/BPN melaporkan nilai investasi dari produk persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang menjadi kewenangan pusat mencapai Rp357,17 triliun pada periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Angka itu lahir dari percepatan digitalisasi rencana dan perizinan yang menyatukan peta, aturan, dan proses bisnis dalam satu alur […]

Read More
Tjandra Limanjaya industri Energi
Berita Terkini

Tjandra Limanjaya: Menyulap Tantangan Menjadi Kesempatan dalam Industri Energi

Tjandra Limanjaya kelahiran Jakarta pada 17 Juli 1958, memulai perjalanan bisnisnya sejak usia muda. Sebagai seorang pengusaha yang ulet, ia mengawali karier dengan mendirikan berbagai usaha di sektor pariwisata dan energi. Salah satu tonggak penting dalam kariernya adalah menjabat sebagai Direktur di PT General Energy Bali (GEB), perusahaan yang berfokus pada pengelolaan sumber daya energi […]

Read More