Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan langkah ambisius dengan menargetkan investasi jumbo pada tahun 2025. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa target investasi tersebut sudah dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025. Salah satu sektor yang diharapkan berkontribusi besar adalah sektor Investasi Parekraf (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).
Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Bahlil mengungkapkan bahwa target realisasi investasi tahun depan dipatok sebesar Rp1.850 hingga Rp1.900 triliun. “Kami sudah menyusun RKP 2025 dengan target capaian realisasi investasi sebesar Rp1.850 hingga Rp1.900 triliun,” kata Bahlil.
Target ambisius ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5% serta meningkatkan ekspor, hilirisasi produk, dan penciptaan lapangan kerja berkualitas.
Namun, target ini dinilai oleh beberapa pihak sebagai langkah yang terlalu gegabah, terutama mengingat ketidakpastian kondisi perekonomian global saat ini. Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economics and Law Studies (Celios), menyatakan bahwa target investasi tersebut tidak realistis jika tidak memperhitungkan situasi ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian.
“Target investasi yang ditetapkan oleh Bahlil sangat sembrono, tidak mempertimbangkan kondisi global yang sedang tidak menentu,” ujar Nailul. Ia mencontohkan beberapa investasi di bidang teknologi yang ternyata tidak sebesar yang diharapkan, seperti investasi Apple dan Microsoft di Indonesia yang lebih kecil dibandingkan investasi mereka di Malaysia dan Vietnam.
Di tengah tantangan tersebut, sektor Investasi Parekraf menawarkan potensi yang signifikan untuk membantu mencapai target ambisius ini. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, terus mempromosikan investasi dalam sektor parekraf sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Menurut Sandiaga, parekraf memiliki daya tarik yang kuat karena keanekaragaman budaya dan keindahan alam Indonesia yang dapat menjadi lokomotif penggerak ekonomi.
“Parekraf adalah sektor yang menjanjikan dan mampu menciptakan lapangan kerja yang luas. Kami mengundang investor internasional untuk berpartisipasi dalam pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor ini,” kata Sandiaga dalam berbagai kesempatan.
Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci. Pemerintah dan pelaku industri perlu bekerja sama untuk menarik investasi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan lingkungan. Dengan demikian, sektor parekraf dapat memainkan peran penting dalam mencapai target investasi yang ditetapkan untuk tahun 2025.
Selain itu, fokus pada pengembangan sektor parekraf juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan keberlanjutan dan menciptakan lapangan kerja berkualitas. “Investasi di sektor parekraf akan memberikan dampak positif yang luas, dari ekonomi hingga sosial,” tambah Sandiaga.
Meskipun tantangan besar masih ada, optimisme tetap tinggi. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, target investasi yang ambisius dapat dicapai, menjadikan sektor parekraf sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat menarik lebih banyak investasi yang berkualitas dan berkelanjutan, memperkuat posisi Indonesia di kancah global sebagai destinasi investasi yang menarik dan berdaya saing tinggi.
Demikian informasi seputar target investasi Indonesia pada tahun 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.