PLTA Kayan: KHE Mulai Mobilisasi Peralatan Pembangunan Pra Kosntruksi PLTA Sungai Kayan

Pelan Tapi Pasti PT Kayan Hydro Energy Mulai Mobilisasi Peralatan Pembangunan Pra Kontruksi di PLTA Kayan, Kalimantan Utara.

Jika tidak ada rintangan, aktivitas mobilisasi peralatan untuk pembangunan pra kontruksi PLTA Sungai Kayan di Kecamatan Peso bakal segera dimulai.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Cabang PT Kayan Hydro Energy (KHE) Tanjung Selor, Rono yang mengatakan untuk melakukan mobilisasi tersebut. Saat ini pihaknya hanya bisa menggunakan akses sungai sampai ke Bayangkara, Tanjung Palas Barat. Selanjutnya, dilanjutkan menggunakan akses darat dengan menumpang di jalan masuk untuk bisa sampai ke lokasi.

Menurutnya, untuk bisa tembus ke lokasi menggunakan akses darat dari Bhayangkara itu membutuhkan waktu sekitar dua jam.

Akan tetapi untuk bisa lewat sungai sampai ke lokasi pembangunan PLTA Kayan, KHE saat ini sudah mengusulkan izin galian C yang sekrang berproses di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Meski demikian, sambil berjalan sebelum izin galian C selesai dan diterbitkan, pihaknya secara perlahan bakal melakukan mobilisasi beberapa peralatan yang bisa lewat darat.

Pengerukan Sungai Dilakukan KHE

PLTA, Ilsutrasi Pengerukan Sungai (digtara.com)

Pengerukan sungai harus dilakukan KHE karena semua alat yang didatangkan untuk membangun proyek PLTA Kayan ini didatangkan dari luar negeri yang akan diangkut lewat sungai.

Perlu diketahui, beberapa jenis peralatan yang akan digunakan untuk pembangunan PLTA Kayan ini cukup besar, seperti turbin, itu mobilisasinya harus lewat sungai.

Oleh karena itu, KHE sedang mengurus izin galian C. Izin tersebut ditargetkan akan selesai dalam waktu kurang lebih enam bulan. Untuk mengurus izin galian C memang membutuhkan waktu yang sangat lama, hal ini dikarenakan ada beberapa yang harus di perhatikan di antaranya terkasi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

Jika izin sudah selesai, aktivitas pengerukan pun akan langsung dilakukan KHE. Adapun sistem pengerukan yang dilakukan nanti yakni menggunakan alat sedot yang aktivitasnya akan mulai dilakukan dari Bhayangkara. Nantinya material dari galian C itu akan ditampung.

Dalam hal ini, butuh waktu kurang lebih satu sampai setengah tahun, untuk bisa melewati jalur sungai. Berdasarkan survey di lapangan, setidaknya ada enam blok yang mengalami pendangkalan, mulai dari Bhayangkara sampai ke Pangean.

PLTA Kayan nantinya akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara dengan kapasitas 9.000 megawatt. Mulai pembangunan akhir tahun ini, PLTA Kayan bakal beroperasi pada tahun 2024 mendatang.

Berita Terkini

PTBA Dorong Proyek Hilirisasi Batu Bara: Fokus Pada Alternatif Pengganti LPG

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah mengambil langkah strategis untuk mencari investor guna menggarap pabrik proyek hilirisasi batu bara, khususnya dalam proyek dimethyl ether (DME) atau gasifikasi batu bara. Upaya ini dilakukan setelah perusahaan raksasa asal Amerika Serikat, Air Products, mengundurkan diri dari proyek tersebut. Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menegaskan bahwa meskipun investor Amerika […]

Read More
Berita Terkini

Investasi di Tapin Terus Meningkat: Rp736 Miliar di 9 Bulan Pertama 2023

Nilai investasi di Tapin tengah menjadi sorotan berbagai media karena pencapainnya yang luar biasa. Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan mencatat pencapaian luar biasa dalam dunia investasi pada triwulan III 2023, dengan realisasi mencapai Rp736 miliar. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tapin, Fauziah, mengungkapkan prestasi ini sebagai bagian dari upaya mendorong […]

Read More
Berita Terkini

Peran Strategis SKK Migas dalam Pertumbuhan Ekonomi Melalui Forum Kapnas III 2023

Industri hulu migas di Indonesia terus menjalankan peran strategisnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan pentingnya Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 sebagai pilar keberlanjutan dalam mewujudkan rencana strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0. Forum Kapnas, yang diinisiasi sejak 2021, menjadi […]

Read More