Desa Wisata Munduk sudah terkenal dengan keindahan alamnya yang masih alami. Keindahannya tersebut menjadikan Desa Wisata Munduk Singaraja dijuluki desa diatas awan oleh para turis asing maupun lokal. Nyoman Bagiarta adalah seorang mantan Kepala Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata mempromosikan Desa Wisata Munduk Singaraja sebagai tempat wisata. Daya tarik desa Wisata Munduk yang paling terkenal yaitu perkebunan kopi, teh, dan cengkeh.
Desa Wisata Munduk berlokasi di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali Utara. Lokasi yang jauh dari pusat kota Bali yaitu Denpasar jarak berkisar 72 km jika dengan berkendara bisa 2 jam menempuhnya. Jika anda dari bandara Bali perjalanan ke Desa Wisata Munduk akan memakan waktu sekitar 2 jam 30 menit.
Memiliki daerah sejuk yang suhunya berkisar 20-25 derajad celsius, Desa Wisata Munduk terletak di ketinggian 800 mdpl. Keindaham alam pedesaan yang jauh dari polusi memberikan ketenangan dan kesegaran jasmani dan rohani anda dari rutinitas aktivitas kantor dan sebagainya. Pemandangan sekeliling Desa Wisata Munduk dibalut dengan hawa sejuk pegunungan pasti liburan anda pasti akan sangat santai menikmatinya.
Selain keindahan alamnya yang asri, Desa Wisata Munduk juga memiliki wisata-wisata lain yang pasti bisa membuat anda rileks. Seperti Air Terjun Melanting yang mempunyai ketinggian sekitar 200 meter. Dengan diapit oleh tebing hijau dan debit air yang deras akan memanjakan mata anda dengan demikian memberikan efek positif kedalam tubuh anda. Satu lagi yaitu Danau Tamblingan, Disekitar Danau Tamblingan terdpat pura yang biasa digunakan sebagai upacara keagamaan dan adat. Menikmati adventure mendaki lembah dan permainan air bisa anda lakukan di danau Tamblingan. Menyewa perahu misalnya ada pengelola disana dan dikenakan biaya tambahan.
Pada tahun 2017 Kepala Dispar Buleleng Nyoman Sutrisna, melakukan pengembangan wisata di Buleleng Bali Utara sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Buleleng sendiri sudah ditetapkan sebagai Daerah Tujuan Wisata yang semula hanya 19 kini mertambah menjadi 86 Daerah wisata. Pengembangan terus dilakukan hingga para pemodal menanamkan investasinya. Sekitar ada 70 persen wisata yang sudah di lirik pemodal untuk menanamkan investasi di hotel, restoran hingga ke villa.