Investasi Jumbo Astra International Siapkan Rp32 Triliun untuk Capex 2024

Salah satu emiten konglomerasi terbesar di Indonesia, PT Astra International Tbk. (ASII) telah mengalokasikan dana sebesar Rp32 triliun untuk investasi dan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun 2024. Langkah investasi jumbo Astra International mencerminkan strategi ambisius Astra dalam mengejar peluang di berbagai sektor potensial, guna mendukung pertumbuhan bisnisnya yang berkelanjutan.

Head of Investor Relations ASII, Tira Ardianti mengungkapkan bahwa investasi jumbo Astra International dilakukan dengan cermat dan hati-hati. “Kami berfokus pada sektor-sektor yang sejalan dengan pembangunan ekonomi Indonesia. Investasi baru kami diharapkan dapat bersinergi dengan ekosistem Astra yang sudah ada,” ujarnya pada Senin (5/8).

Tahun 2023, Astra telah melakukan sejumlah investasi strategis di berbagai lini bisnis. Di sektor otomotif, Astra mengakuisisi OLX untuk memperkuat ekosistem bisnis mobil bekas.

Sementara itu, di sektor properti, Astra melalui anak usahanya, PT Astra Land Indonesia (ALI) mengakuisisi Hotel Mandarin Oriental di Jakarta dengan nilai transaksi sebesar Rp1,27 triliun.

Tidak hanya itu, Astra juga merambah sektor energi baru terbarukan (EBT) dengan investasi melalui PT United Tractors Tbk. (UNTR) di perusahaan PLTA, geotermal, dan nikel. Astra juga mulai mengeksplorasi sektor baru seperti layanan kesehatan dengan investasi pada jaringan rumah sakit Hermina dan platform layanan kesehatan Halodoc.

Dari total dana capex Rp32 triliun yang telah disiapkan, Astra telah menyerap sekitar Rp9 triliun pada semester I/2024, terutama untuk peremajaan alat berat di UNTR. “Kami akan menggelontorkan capex dalam jumlah besar menjelang akhir tahun, tetapi keputusan ini akan didasarkan pada kebutuhan dan dinamika pasar,” tambah Tira.

Meskipun investasi jumbo Astra International ini telah direncanakan, perusahaan tetap waspada terhadap dinamika pasar yang terus berubah. Hal ini terlihat dari kebijakan Astra yang fleksibel dalam alokasi capex, yang memungkinkan penundaan belanja jika kondisi pasar tidak mendukung.

Posisi kas Astra yang kuat menjadi penopang utama rencana investasi besar-besaran ini, dengan kas dan setara kas mencapai Rp53,11 triliun pada akhir semester I/2024. Namun, di sisi lain, laba bersih Astra turun 9,12% secara tahunan menjadi Rp15,85 triliun, seiring dengan penurunan pendapatan sebesar 1,49% menjadi Rp159,96 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh pelemahan pasar otomotif dan harga komoditas batu bara.

Dengan strategi investasi jumbo ini, Astra International berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan ekonomi Indonesia melalui ekspansi di sektor-sektor potensial yang menjanjikan pertumbuhan jangka panjang.

Demikian informasi seputar investasi jumbo Astra International. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.

Berita Terkini

Investasi Amazon Web Services Pacu Transformasi Digital Thailand dengan Dana $5 Miliar

Amazon Web Services, Inc. (AWS), bagian dari Amazon.com, Inc., resmi meluncurkan AWS Asia Pacific (Thailand) Region untuk memperkuat akses layanan digital di Thailand. Peluncuran ini merupakan bagian dari komitmen investasi Amazon Web Services sebesar $5 miliar di Thailand selama beberapa tahun mendatang. Wilayah baru investasi Amazon itu dirancang untuk mendukung pengembang, perusahaan rintisan, dan lembaga […]

Read More
Tjandra Limanjaya SH Tips Cerdas Raih Kesuksesan di Masa Pandemi Covid-19
Berita Terkini

Tjandra Limanjaya: Tips Cerdas Raih Kesuksesan di Masa Pandemi Covid-19

Tahun 2021 Indonesia masih di hantui pandemi Covid-19. Banyak sektor penunjang ekonomi harus terhenti karena pandemi Covid-19. Ikuti prosedur protokol kesehatan yang berlaku di Indonesia, agar dalam melakukan kegiatan tidak tertular Covid-19. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) juga masih digalakan oleh Pemerintah. Sebagai makhluk sosial mestinya kita tetap harus melanjutkan hidup dengan cara yang […]

Read More
Berita Terkini

Target Investasi Indonesia 2025-2029 Ditetapkan Rp13.032 Triliun, Optimis atau Pesimis?

Pemerintah telah menetapkan target investasi Indonesia periode 2025-2029 mencapai Rp13.032 triliun. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslan menjelaskan bahwa target ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada tahun 2029 sekaligus menciptakan lapangan kerja berkualitas. Rosan menuturkan bahwa kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) saat ini berada pada level 24-25%. Namun, dengan strategi hilirisasi […]

Read More