Harga Batu Bara Menguat, Proyeksi 2025 Bakal Tetap Volatil?

Harga batu bara menunjukkan tren penguatan pada Rabu (29/1), didorong oleh proyeksi dari firma analis BMI, bagian dari Fitch Solutions. Sementara harga batu bara Newcastle untuk Januari 2025 turun tipis US$0,25 menjadi US$114,8 per ton, kontrak Februari 2025 justru naik US$1,3 menjadi US$116,05 per ton. Harga Maret 2025 mencatat kenaikan lebih tajam sebesar US$1,55 menjadi US$119,55 per ton.

Di pasar Eropa, harga batu bara Rotterdam juga menunjukkan pergerakan variatif. Kontrak Januari 2025 melemah US$0,3 menjadi US$109,95 per ton, sementara Februari 2025 melonjak US$2,2 menjadi US$108,25 per ton. Kontrak Maret 2025 turut menguat US$2,1 menjadi US$107,75 per ton.

Menurut laporan GMK yang dikutip dari BMI, harga batu bara kokas diperkirakan akan mengalami kenaikan moderat sepanjang 2025, dengan rata-rata harga mencapai US$220 per ton. Namun, pertumbuhan produksi baja global yang melambat, terutama di luar India, diprediksi akan menekan permintaan batu bara kokas dalam jangka pendek.

Di sisi lain, proyeksi harga batu bara kokas premium dari Australia mengalami revisi turun, dari US$260 per ton menjadi US$245 per ton. Produksi batu bara kokas Australia tetap terbatas, sehingga berpotensi menjaga keseimbangan pasar.

Dalam tinjauan Desember, Departemen Industri, Sains, dan Sumber Daya Australia memperkirakan harga rata-rata batu bara kokas mencapai US$211 per ton pada 2024/2025 dan US$205 per ton pada 2025/2026. Namun, volatilitas harga masih tinggi akibat ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan.

Dalam jangka panjang, harga batu bara kokas diperkirakan akan mengalami tekanan akibat pergeseran menuju ekonomi yang lebih hijau dan berkurangnya penggunaan tanur tinggi dalam industri baja. Meski demikian, harga tetap berada pada level yang relatif tinggi dibandingkan rata-rata historis, setidaknya hingga 2028.

Demikian informasi seputar perkembangan terbaru harga batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Scopecorner.Com.

Berita Terkini

Kenapa Produksi Batu Bara Indonesia Ditargetkan Capai 739,674 Juta Ton di 2025?

Menurut data terbaru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batu bara Indonesia pada 2025 ditargetkan mencapai 739,674 juta ton. Angka itu menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di dunia. Sampai dengan Mei 2025, Indonesia telah memproduksi 357,6 juta ton batu bara, dengan nilai ekspor […]

Read More
Berita Terkini

Pecut Investasi Pembangkit Panas Bumi: Pemerintah Putuskan Kaji Kurangi Pajak?

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempertimbangkan untuk merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Panas Bumi. Langkah tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian bagi investor yang tertarik pada investasi pembangkit panas bumi di Tanah Air. Salah satu kajian utama adalah mengurangi pajak terkait proyek panas bumi. Direktur Jenderal […]

Read More
Berita Terkini

Kenapa Revisi UU Migas Penting untuk Masa Depan Energi Nasional Indonesia?

Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencapai swasembada energi, terutama dalam sektor minyak dan gas bumi. Salah satu langkah yang dianggap krusial adalah revisi UU Migas, yang saat ini dinilai belum mampu mendukung optimalisasi pengelolaan sektor ini. Ketua Umum Serikat Pekerja SKK Migas, Afriandi Eka Prasetya mengungkapkan bahwa revisi undang-undang tersebut sangat dibutuhkan agar pengelolaan […]

Read More